Enam Desa Belum Tuntas, Proyek Jargas di Dewantara  

Editor: bakri
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Petugas memasang jaringan gas (jargas) ke rumah warga di Kecamatan Dewantara, Aceh Utara, Senin (17/11).

LHOKSUKON – Pemasangan jaringan gas (jargas) di Kecamatan Dewantara, Aceh Utara, hingga Senin (18/11/2019) kemarin masih dikerjakan. Karena, enam dari 10 desa lagi belum tuntas mendapat sambungan rumah (SR). Namun, pelaksana proyek jargas PT Hutama Karya masih memiliki waktu untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut sampai 15 Desember 2019.

Enam desa itu terdiri dari Geulumpang Sulu Timu, Lancang Barat, Gelumpang Sulu Barat, Paloh Lada, dan Ulee Pulo. Sedangkan desa yang sudah tuntas pemasangan jargas yakni Krueng Geukuh, Tambon Baroh, Tambon Tunong, dan Uteun Gelinggang.

Seperti diberitakan sebelumnya, jumlah kuota jargas tahun 2019 bantuan Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) RI melalui Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Migas)  mencapai 4.557 rumah. Namun, dari jumlah tersebut, sebanyak 3.500 rumah di kecamatan tersebut sudah terpasang.

“Sampai saat ini sudah 3.500 sambungan sudah terpasang,” ungkap Project Control PT Hutama Karya Jargas Aceh Utara, Hanum Utika melalui Humas, Ricky Maulana menjawab Serambi, Senin (17/11/2019). Sedangkan yang lain dalam pengerjaan, karena masa kontrak proyek tersebut baru berakhir pada 15 Desember mendatang.

Menurut Ricky, jumlah desa yang terbanyak mendapat pemasangan jargas tersebut di Desa Paloh Lada yang berada dalam sektor enam. “Awalnya, warga banyak yang menolak karena takut tidak aman. Akan tetapi, setelah diberikan pemahaman bahwa jargas lebih aman digunakan, masayarkat sangat antusias dan banyak yang meminta dipasang,” katanya.

Ditanya kapan gas dapat dialirkan, Ricky menyebutkan, persoalan tersebut yang dapat menjawab pihak pengelola jargas dari Kementerian ESDM. “Pada saat peresmian, gas sudah dialirkan ke rumah di Desa Tambon Baroh. Tapi untuk sekarang aliran gas ditutup dulu, sampai konstruksi dan pihak pengelola masuk,” kata Ricky.

Karena, rencana pengaliran gas akan dilakukan setelah ditunjuknya pengelola. “Tidak dialiri gas sampai ditentukan pengelolanya, karena pada prinsipnya Hutama Karya hanya sebagai pelaksana untuk terpasang dan teruji,” pungkas Ricky.

Kepala Dinas ESDM Aceh, Ir Mahdinur didampingi Kabid Migas, Budi Darma kepada Serambi, Minggu (17/8) mengatakan, pihaknya sudah menurunkan tim yang berjumlah lima orang. Tim itu dipimpin Kasi Migas Dinas ESDM Aceh, Ika. “Tugas mereka mendatangani rumah warga penerima manfaat pemasangan jargas,” katanya.

Dalam kunjungan itu, warga kepada tim Dinas ESDM Aceh memohon agar menyurati Dirjen Migas Kementrian ESDM di Jakarta, minta supaya kran jaringan gas rumah tangga cepat dibuka. Karena masyarakat sudah lama menunggu sehingga bisa berfungsi.

Kabid Migas Dinas ESDM Aceh, Budi Darma mengatakan, pada pekan lalu ada pengetesan uji coba penyaluran gas jaringan rumah tangga oleh Dirjen Migas. Hasilnya memang baik dan bagus. Namun, pemasangan belum 100 persen, dan pekerjaannya pun belum ada serah terima dari kontraktornya. “Kecuali itu, Dirjen Migas dan PGN juga belum menyerahkan siapa pengelola atau yang menjadi operator gas jaringan rumah tangga itu,” pungkasnya.(her)

Berita Terkini