"PNS waktu itu kan gajinya kecil. Saat itu posisi saya ada anak, saya sudah kepikiran untuk memiliki pekerjaan lain yang lebih baik," jelasnya.
Hingga akhirnya ia mendapatkan tawaran dari salah satu rekan istrinya untuk dicarikan tanah seluas 200 hektar.
"Karena Ibu notaris, kenalan saya kan pengusaha dan pejabat itu. Ibaratnya saya jadi makelarlah. Pas hasilnya lumayan, dari situ saya tertarik untuk membuka usaha," ungkapnya.
Akhirnya, dengan segala pertimbangan dan diskusi dengan istrinya, Ilyas resmi mengundurkan diri menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan beralih menjadi makelar tanah.
Miliki 3 SPBU
Bertahun-tahun menjadi makelar tanah, membuat Ilyas memiliki banyak relasi yang berasal dari wirausaha maupun pejabat pemerintahan.
Hingga pada suatu hari, salah satu rekan istrinya menawarkan usaha pada dirinya.
"Ada namanya Bu Diti, dia mau pensiun jadi notaris".
"Kemudian nawarin saya mau buka usaha apa dan saya jawab mau buka pom bensin. Saya minta tolong perizinannya sama dia," ungkap Ilyas.
Tak berselang lama, seminggu kemudian segala kebutuhan dan keperluan seperti izinnya selesai.
Dan, akhirnya pembangunan SPBU di Riau milik Ilyas dibangun pada 14 tahun lalu.
"Saya kepikiran SPBU itu karena modal awalnya aja yang besar, miliaran. Tapi enggak semahal membuka di Jakarta".
"Lagi pula kalau SPBU sudah berjalan, ya sudah enak aja. Tinggal nikmati hasilnya aja," lanjutnya.
Usaha pertama berjalan sukses, akhirnya 4 tahun berselang dari pembukaan SPBU pertama, Ilyas membuka SPBU kedua di wilayah kota.
Selanjutnya disusul pembukaan SPBU ke-3 pada tahun ini di Riau juga.