Laporan Khalidin I Subulussalam
SERAMBINEWS.COM, SUBULUSSALAM - Cuaca ekstrem berupa hujan deras, angin kencang hingga petir sejak tiga bulan terakhir terus melanda Kota Subulussalam terutama petang dan malam hari.
Kondisi ini membuat jalur Aceh-Medan via Kota Subulussalam rawan longsor seperti yang terjadi selama dua hari terakhir, Kamis-Jumat (28-29/11/2019).
Dalam dua hari terakhir, terjadi longsor hingga membuat lalulintas Aceh-Medan, Sumatera Utara via Kota Subulussalam lumpuh total selama berjam-jam.
Longsor terakhir terjadi di kawasan Buluh Didi, Desa Tanjung Mulia, Kecamatan Sitelutali Ureng Jehe (STTUJ) Pakpak Bharat, Sumatera Utara, Jumat (29/11/2019) jelang malam tadi.
• Alat Berat Dikerahkan Atasi Longsor di Jalan Nasional Subulussalam-Pakpak Bharat
• Material Longsor Sudah Dibersihkan, Lintasan Nasional Aceh-Medan Kembali Pulih
• Alat Berat Dikerahkan Atasi Longsor di Jalan Nasional Subulussalam-Pakpak Bharat
• BREAKING NEWS - Longsor Kembali Timbun Jalan Nasional, Lalu Lintas Aceh - Medan Lumpuh
Ada sepanjang 20 meter badan jalan nasional di perbatasan Aceh-Sumut ini tertimbun tanah longsor hingga membuat arus lalu lintas lumpuh.
”Sudah mulai dibersihkan sekarang, tadi ada masuk alat berat,” kata Muhammad Hasby Manjorang salah seorang pelintas yang terjebak longsor kepada Serambinews.com.
Sehari sebelumnya, akses Subulussalam-Medan juga lumpuh total selama beberapa jam akibat bencana longsor di jalan nasional mulai dari Jontor-Penanggalan hingga Pakpak Bharat.
Setidaknya terdapat 15 titik longsor yang menimbun sepanjang badan jalan nasional Kota Subulussalam Aceh hingga Pakpak Bharat.
Berdasarkan catatan Serambinews.com, sepanjang jalan nasional Aceh-Medan khususnya di kawasan Kedabuhen, Jontor-Lae Ikan hingga Pakpak Bharat dan batas Sidikalang, Dairi rawan longsor.
Selain bencana longsor jalur ini juga rawan pohon tumbang termasuk.
Sejauh ini khusus di wilayah Kota Subulusalam berdasarkan datanya PJN wilayah II lokasi rawan longsor yakni di ruas Subulussalam batas provinsi Sumatera Utara.
Lokasi tersebut berada di KM 610-617 Kota Subulussalam sekitar desa Jontor dan Lae Ikan Kecamatan Penanggalan. Lokasi paling rawan longsor ada delapan kilometer jalur nasional ini berada di perbatasan Aceh Medan tepatnya Jontor dan Lae Ikan, Penanggalan, Kota Subulusssalam.
Sementara di Pakpak Bharat ada sejumlah titik yang rawan longsor sejak Buluh Didi, Desa Tanjung Mulia hingga Sibande.
Tanah longsor juga kerap terjadi menjelang memasuki wilayah Sidikalang, Kabupaten Dairi, Sumatera Utara.