Kakek Muklis bersikeras kedatangannya ke Jakarta bukan untuk mengemis, tapi bekerja di sebuah warung sebagai pelayan.
Ia menolak disebut sudah pernah diamankan dan dibina oleh petugas Pelayanan, Pengawasan dan Pengendalian Sosial Jakarta Selatan.
Belakangan, Kakek Muklis tak bisa mengelak.
Pasalnya, foto dirinya terpampang jelas di dinding pemberitahuan pelayanan panti tersebut yang berada di lobi.
Di salah satu foto itu, Kakek Muklis berdiri bersama keluarganya yang menjemput.
"Pak coba ke sini. Ini siapa? Yang jemput siapa ini?" tanya seorang petugas kepada Kakek Muklis.
Perlahan ingatan Kakek Muklis kembali pulih.
Ia pun mengakui bahwa orang-orang yang di foto itu adalah sanak saudaranya yang beberapa tahun silam datang menjemputnya.
Petugas kemudian menggiring Kakek Muklis masuk dalam panti.
• Terkejut Dengar Pengakuan Ibu-ibu di Subang Benci Prabowo, Jokowi Spontan Lakukan Ini
• Kemalingan Rp 120 Juta, Nggak Nunggu Polisi, Korban Tangkap Sendiri Pelaku Lewat Medsos, Ini Caranya
Kepergok mengemis di bank
Kakek Muklis kepergok mengemis di depan salah satu bank swasta di kawasan Gandaria, Jakarta Selatan.
Ia langsung masuk ke dalam bank agar tak diamankan petugas Dinas Sosial, dengan pura-pura ingin menukarkan sejumlah uang hasil mengemis.
"Ditegur dia marah dan masuk ke dalam bank."
"Pihak sekuriti menahan kita masuk dan bilang tunggu sampai di luar," ungkap Yunus, petugas yang memergoki Kakek Muklis.
Setelah keluar, Kakek Muklis segera diamankan oleh petugas Dinsos lalu digiring masuk ke dalam mobil operasional Sudin Sosial Jakarta Selatan yang membawanya ke panti.