SERAMBINEWS.COM - Berikut kronologi ular piton raksasa jenis Piton Batu Afrika siap memangsa dan menerkam para turis yang sedang berwisata di Afrika Selatan.
Dilansir dari News18.com, Kamis (3/10/2019), dalam video yang tersebar, awalnya seorang pria melihat ular piton besar berada di jalanan tepat di bawah sebuah kendaraan perahu yang mereka lalui.
Itu adalah jalanan berpasir di sepanjang padang rumput kering di Mozambik.
Seekor ular piton raksasa salah paham dengan turis.
• Pertarungan Kobra Menewaskan Piton, Tubuh Ular Piton Ditelan Habis Oleh Raja Kobra
• Fakta-fakta King Kobra Telan Habis Ular Piton, Racunnya Mematikan Hingga Mampu Lumpuhkan Gajah
Turis hendak menolong ular piton raksasa agar tak terlindas mobil.
Tapi ular piton raksasa itu malah melawan dan hendak melukai turis.
Kelakuan ular ini pun menakuti mereka semua.
Khawatir roda kendaraan mereka mungkin akan melukai si ular, pria itu mencoba menarik ekor piton.
ILUSTRASI: Ular piton gigit lengan ilmuwan hingga menjerit & berdarah. (Youtube HISTORY)
Namun, piton raksasa itu nampaknya salah paham dan merasa terancam.
Karena merasa terganggu, ular kemudian menuju mobil dan menaikinya dengan menggeliat dengan cepat..
Para turis pun merasa ketakutan dan menutup pintu mobil segera kemudian memundurkannya ke belakang.
Tetapi ular yang marah itu menolak untuk mengalah.
Alih-alih mundur, video menunjukkan bahwa piton mengikuti kendaraan yang melarikan diri dengan mengejarnya dengan cepat.
Terlepas dari ukuran ular itu yang besar, Piton Batu Afrika adalah ular tidak berbisa dari Afrika Sub-Sahara.
Sebagai ular terbesar di negara itu, spesies ini adalah salah satu dari enam spesies ular terbesar di dunia.
Piton jenis ini membunuh mangsanya dengan melilitnya.
• Pertarungan Kobra Menewaskan Piton, Tubuh Ular Piton Ditelan Habis Oleh Raja Kobra
• Gajah Obrak-abrik Rumah di Geumpang Pidie, 3 Karung Padi Dimakan, Pasutri dan 1 Anak Berhasil Kabur
• Harimau Teror Masyarakat di Pedalaman Aceh Utara Terkam Belasan Ternak, Pawang Diminta Turun Tangan
Ia sering memakan hewan hingga ukuran kijang, kadang-kadang bahkan buaya.
Ular bereproduksi dengan bertelur dan, tidak seperti kebanyakan ular, betina melindungi sarangnya dan kadang-kadang anakannya yang baru saja menetas.
Sementara ukuran ular itu membuat orang takut, sangat jarangdari mereka yang ditemukan membunuh manusia.
VIDEO VIRAL Ular Piton Bertarung Melawan Macan Tutul
VIDEO VIRAL Ular Piton Bertarung Melawan Macan Tutul, Terekam Detik-detik Sang Raja Habisi Piton (Dailymail)
Video pertarungan seru antara ular piton dan macan tutul terekam oleh fotografer profesional dan menjadi berita viral.
Ular piton dan macan tutul adalah dua pemangsa yang berbeda keahliannya.
Piton mampu melumpuhkan mangsanya dengan lilitan otot tubuhnya, sementara taring macan tutul sangat tajam dan kuat untuk memangsa makanannya.
Pemandangan langka itu terjadi di di Taman Nasional Maasai Mara Triangle Reserve, Kenya, Afrika Timur.
Adalah fotografer alam liar Mike Welton yang membagian video viral tersebut.
Mike yang berasal dari Ontario, Kanada, memotret aktivitas alam liar di Taman Nasional Maasai Mara Triangle Reserve saat peristiwa ini terjadi.
Dia telah menjadi fotografer alam selama tujuh tahun terakhir.
Awalnya, kedua ular dan macan ini sedang mengincar impala yang sama namun ular piton mengalihkan perhatiannya untuk menyerang macan tutul.
“Macan tutul sempat terkejut oleh serangan ular piton, yang mencoba membelitnya,” kata Mike dilansir Daily Mail pada Senin (19/11/2019).
Macan tutul itu meloncat terkejut ke udara lalu membalas dengan memukul kepala ular dengan cakarnya yang besar.
Meski sempat terbelit ular piton, macan tutul itu berhasil mencakar tubuh ular hingga terlepas dari belitan dan menggigit kepala piton tadi hingga mati.
Pemandangan ini menjadi tontonan fotografer Mike dan sejumlah pengunjung taman safari ini, yang mengabadikannya dengan kamera.
“Kami mendengar suara bunyi keras saat macan tutul itu menggigit kepala ular piton hingga pecah,” kata Mike.
Ular itu terlihat masih bergerak lambat seusai kepalanya digigit macan tutul.
Pada akhirnya, Piton dikalahkan dengan banyak luka tusukan di tubuhnya, terutama di area kepalanya. Macan tutul itu juga mengalami luka-luka yang jelas terlihat di kaki kanan depan.
8 FAKTA Ular Piton Raksasa yang Lilit Leher Maryadi di Surabaya
Berikut delapan fakta terkait ular piton raksasa yang ditemukan warga Candi Lempung Surabaya Sabtu (16/11/2019).
Temuan ular piton raksasa tersebut menggegerkan warga setempat dan berhasil ditaklukan salah seorang warga bernama Mariyadi (41).
Selama 1 jam, warga dan Mariyadi melawan ganasnya ular piton raksasa tersebut sampai lehernya sempat terlilit
Setelah berhasil diamankan, ular piton tersebut kini menjadi tontonan warga setempat dan anak-anak.
Selain itu, adapula dugaan sementara penyebab ular piton berukuran besar itu merambat ke pemukiman warga.
1. Berukuran Raksasa, Warga Kaget
8 FAKTA Ular Piton Raksasa yang Lilit Leher Maryadi di Candi Lempung Surabaya. (Ilustrasi & Surya/ Luhur Pambudi)
Penemuan ular piton tersebut pertama kali diketahui oleh satpam perumahan setempat saat sedang berpatroli.
Mendengar kabar tersebut, seorang warga bernama Mariyadi lantas keluar dan melihat ular tersebut.
Tanpa pikir panjang, Mariyadi langsung terjun ke sungai tempat ular piton raksasa itu berada.
Mulanya, Mariyadi sempat berpikir jika ular tersebut berukuran kecil.
Namun, ternyata setelah melihat langsung ular piton itu, Mariyadi sadar jika hewan melata itu berukuran raksasa.
Diketahui jika ular piton raksasa yang ditemukan warga Candi Lempung berukuran 4 meter dengan berat sekitar 50 kilogram.
"Saya kira ular kecil, ternyata saya lihat ularnya besar," tuturnya.
2. Mariyadi Sempat Bertarung dan Terjatuh.
Saat berusaha mengamankan ular yang membuat warga heboh tersebut, Mariyadi sempat bertarung epik dengan hewan raksasa itu.
Ia mengaku berhasil menaklukan ular piton raksasa tersebut setelah bertarung selama 15 menit.
Ia pun sempat terjatuh akibat serangan si ular berukuran jumbo ini.
"Saya pegang ekornya, saya tarik, sempat lepas karena melawan. Sempat tarung sama saya (berkelahi), sampai saya jatuh," ujarnya saat ditemui di lokasi penemuan ular, Minggu (17/11/2019).
Ular Piton Sono Kembang yang berhasil ditangkap warga Candi Lempung Lontar, Surabaya kini disimpan di bekas sangkar burung dara. (surya.co.id/luhur pambudi)
3. Leher Mariyadi Sempat Dililit Ular Piton Raksasa
Sadar menjadi bahan buruan warga setempat, ular piton raksasa itu sempat mencoba untuk melarikan diri.
Namun, sebelum berhasil membebaskan diri dari ancaman warga sekitar, ular piton itu berkali-kali melakukan perlawanan sengit.
Mulai dari menyeringai lalu berdesis keras seraya mengulurkan lidahnya..
Namun, sebelum ular tersebut berhasil berkamuflase dengan medan sungai yang puritan lantas menghilang, Mariyadi sigap lalu dipegangnya ekor ular tersebut lalu menariknya kuat-kuat.
Tubuh Mariyadi pun dililit lipatan tubuh si ular.
"Saya menghadang pakai tangan. Pas saya pegang melibet (melilit) badan saya, kena leher saya tadi malam, semenit lilit leher saya," ungkapnya.
Sejam berjibaku meladeni perlawanan hewan melata tersebut, sang ular pun takluk setelah warga beramai-ramai menyergap ular tersebut dengan siasat khusus.
Yakni, dengan menjepit kepala ular menggunakan alat besi berbentuk huruf 'T', saat dirasa gerakan ular terkunci, warga lantas beramai-ramai membuntal kepala ular dengan lapisan selotip lakban.
"Akhirnya saya himpit pakai besi bentuk T Lalu saya lakban kepalanya, saya buntal," ungkap Mariyadi.
4. Jadi Hiburan Anak-anak
Setelah berhasil diamankan warga, ular piton raksasa tersebut kini dimasukkan kedalam kandang besi.
Hewan melatah ini juga menjadi tontonan warga dan anak-anak setempat yang ingin mengetahui ular secara langsung.
"Ya sementara dibuat hiburan anak-anak kecil yang mau melihatnya," pungkasnya.
5. Komunitas Tak Mau Adopsi, Kenapa?
Sementara itu, Ketua RT 03 Purwo Subketi (49) menuturkan, sementara waktu pihaknya masih belum miliki rencana selanjutkan terhadap ular hasil tangkapan warganya.
Semalam, beberapa jam setelah ular tersebut diamankan, ada seorang dari komunitas pecinta ular tertarik melihat ular tangkapan warganya.
Purwo sempat mengaku optimis bahwa ular tersebut bisa diuangkan atau paling tidak dapat berpindahtangan ke pihak yang memang ahlinya.
Namun, ternyata dugaannya meleset, pihak komunitas pecinta alam tersebut mendadak urung mengadopsi ular tersebut setelah tahu bahwa status ular tersebut adalah ular liar .
"Ternyata beda kalau ular dipelihara dari kecil. Karakternya lain, gak berani Jadi enggak jadi beli," ungkap pria bertopi urang itu.
6. Penyebab Ular Masuk Pemukiman
Mariyadi (41) penangkap ular piton raksasa di Candi Lempung Surabaya menengarai ular tersebut muncul akibat rusaknya habitat tempat ular.
Menurutnya, di sisi timur permukiman semula terdapat hamparan tanah yang luasnya diperkirakan lebih satu hektar.
Hamparan tanah seluas itu, ungkap Mariyadi, semula banyak ditumbuhi pepohonan tinggi dan tanaman liar.
Namun, setelah tanah tersebut menjadi milik pengembang perumahan, beberapa pohon besar dan area rerumbun tanamanan liar berubah fungsi karena proses pembangunan.
Tak pelak, alih fungsi lahan itu membuat vegetasi lingkungan hidup hewan-hewan liar, termasuk ular piton Sanca Kembang yang ditemukan warga itu, terganggu.
"Ini kan ditebangi (tanah luas di samping sungai). Tanah perumahan baru, dan pohonnya disini banyak ditebangi," katanya pada TribunJatim.com (grup surya.co.id) di lokasi penemuan ular, Minggu (17/11/2019).
7. Mucul Secara Periodik, 6 Bulan Sekali
Sedang Ketua RT 03 Purwo Subekti (49) menambahkan kemunculan ular tersebut ditengarai secara periodik, yakni setiap enam bulan sekali
Biasanya dilatarbelakangi oleh kondisi fase musim menginjak pancaroba atau peralihan dari musim kemarau ke musim penghujan.
"Enam bulan lalu ada penampakan ular di lokasi itu, besar sekali lebih besar ga ada yang berani megang ya udah dibiarin. Eh ini muncul lagi," jelasnya Subekti.
"Pokoknya setiap musim hujan selalu keluar ya kayak gini. Faktor cuaca mungkin, panas kan pancaroba," pungkasnya.
8. Yang Lebih Besar Masih Berkeliaran
Lebih lanjut, Purwo Subekti menuturkan jika masih ada ular lain yakni pasangan ular tersebut yang berukuran jauh lebih besar.
"Ukurannya besar, ya sebesar paha orang dewasa panjangnya 6 meter lebih," katanya saat ditemui TribunJatim.com (grup surya.co.id) di lokasi penemuan ular, Minggu (17/11/2019).
Subekti menerangkan, pengalamannya mengetahui keberadaan ular besar tersebut diperoleh dari penuturan warga yang bekerja membangun dinding sungai enam bulan lalu.
Ada beberapa pekerja yang melihat sendiri ada ular dengan ukuran tubuh besar menggeliat lantas menghilang di semak-semar di sepanjang bibir sungai.
"Mereka kira hewan apa, pas didekati ular piton ukurannya lebih besar," jelasnya.
Senada dengan Subekti, warga setempat Mariyadi (31) juga mengaku mengetahui adanya ular lainnya yang berukuran lebih besar ketimbang yang berhasil ia tangkap, Sabtu lalu..
"Ini belum seberapa. Ada yang lebih besar itu yang bikin saya penasaran," terangnya.
Ia mengaku tak sabar menangkap ular tersebut, namun tujuannya bukan bermaksud melukai si ular.
"Kalau memang ada pasti saya tangkap," ungkap Mariyadi yang juga penangkap ular raksasa tersebut. (*)
Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul HEBOH Ular Piton Raksasa Nyaris Terkam Para Turis, Beringas dan Naik ke Mobil, Ini Kronologinya