SERAMBINEWS.COM - Wacana untuk menghapus Ujian Nasional tampaknya akan benar-benar terealisasikan.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim sudah memastikan akan menghapus Ujian Nasional.
Dikutip dari Warta Kota, Nadiem Makarim mengungkapkan banyak faktor yang mendukung rencananya tersebut.
"Banyak sekali aspirasi dari masyarakat. Sebenarnya dari guru, dari murid, dari orangtua yang sebenarnya banyak juga dari mereka yang inginnya bukan menghapus, tapi menghindari hal yang negatif," ujar Nadiem di Kantor Kemendikbud, Jakarta, Sabtu (30/11/2019).
Nadiem kemudian mencontohkan stres dikalangan para siswa menjelang Ujian Nasional.
Para siswa akan mendapatkan rasa kawatir yang berlebihan dalam menghadapi Ujian Nasional.
Dirinya mengatakan kalau dia tidak semata-mata akan langsung menghapus UN begitu saja.
Nadiem menjelaskan akan memperbaiki esensi dari Ujian tersebut sehingga bisa mendapatkan metode terbaik dalam menentukan prestasi siswa.
"Jadi bukan semuanya ini wacana menghapus saja, tapi juga wacana memperbaiki esensi dari UN itu sebenarnya apa. Apakah menilai prestasi murid atau menilai prestasi sistem," kata Nadiem.
Namun rencana Nadiem menghapus UN ini masih dalam perjalanan panjang.
Dikatakan untuk 2020 sendiri Ujian Nasional masih akan tetap berjalan seperti biasanya.
Nadiem sendiri bersama timnya masih melakukan kajian dan evaluasi untuk mensukseskan rencananya.
"Masih dikaji, baru minggu lalu kan. Ya kita bertahap assessment. Tahap mengevaluasi, jadi ya belum siap," kata Nadiem.
Meski sudah yakin akan menghapus Ujian Nasional, ternyata pemimpin sebelumnya sempat seakan menolak penghapusan UN.
Dikutip Gridhot dari Antara, Jusuf Kalla ketika masih menjabat sebagai wakil Presiden Jokowi mengatakan kalau penghapusan Ujian Nasional akan berbahaya bagi sistem pendidikan.