Ketua MPU Aceh Meninggal

Almarhum Prof Muslim Ibrahim Pernah Tolak Terima Gaji sebagai Ketua MPU Aceh, Ini Sebabnya

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ucapan Duka Cita dari Serambi atas Berpulang ke Rahmatullah Tgk H Muslim Ibrahim

Almarhum meninggalkan seorang istri, Risqina Fajriah dan tiga anak, satu laki-laki dan dua perempuan yaitu M Furqan, Rania Rayyan, dan Naila Tuqia.

Laporan Masrizal | Banda Aceh

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH – Kabar meninggalnya Ketua Majelis Pemusyawaratan Ulama (MPU) Aceh, Prof Dr Muslim Ibrahim MM pada Kamis (12/12/2019) sore dengan cepat tersebar luas.  

Prof Muslim meninggal dunia dalam usia 71 tahun.

Ia meninggal di kediamannya, Gampong Limpok, Darussalam, Aceh Besar, Kamis (12/12/2019) sore.

Almarhum meninggalkan seorang istri, Risqina Fajriah dan tiga anak, satu laki-laki dan dua perempuan yaitu M Furqan, Rania Rayyan, dan Naila Tuqia.

Almarhum Prof Muslim dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) gampong setempat.

Muhammad Furqan, Putra Prof Muslim Ibrahim Pimpin Shalat Jenazah

Plt Gubernur Aceh Imbau Masyarakat Shalat Gaib untuk Almarhum Prof Muslim Ibrahim

Hukum Nikah dan Talak Melalui HP, Ini Penjelasan Prof Muslim Ibrahim di Rubrik KAI Serambi Indonesia

Masyarakat mengotong jenazah Prof Muslim Ibrahim untuk dishalatkan di Masjid Nurul Huda Gampong Limpok, Darussalam, Aceh Besar, Jumat (13/12/2019). (SERAMBINEWS.COM/ MASRIZAL)

Disela-sela melaksanakan farzu kifayah, Wakil Ketua MPU Aceh, Tgk H Faisal Ali menceritakan ada satu permintaan Prof Muslim kepadanya disaat ia tidak berkantor karena sedang sakit-sakitan.

Abu—sapaan Prof Muslim—, kata Tgk Faisal, pernah meminta agar gajinya selaku Ketua MPU Aceh jangan dibayar karena ia merasa tidak berhak menerima lanataran tidak berdinas selama sakit.

“Kami katakan tidak boleh, karena kami katakan tugas Abu sudah kami lakukan, maka Abu berhak menerima itu dan halal Abu terima walaupun Abu tidak masuk kantor selama sakit,” kata Tgk Faisal.

Permintaan itu dianggap sebagai sesuatu yang luar biasa oleh Tgk Faisal.

“Itu luar biasa, beliau merasa tidak melakukan maka beliau menganggap itu bukan hak,” ungkap Tgk Faisal. 

Selama ini, ulama kharismatik kelahiran Aceh Utara ini mengalami sakit kencing manis (diabetes) dan asam lambung.

Penyakit kecing manis, menurut Tgk Faisal sudah dialaminya sejak 15 tahun lalu.

“Tapi terakhir ini yang sangat berat asam lambung.

Asam lambungnya juga sudah lama tapi kambuhnya awal bulan delapan (Agustus 2019), sejak itu Abu sudah nggak aktif lagi di MPU karena sakit," jelas Tgk Faisal.

Seperti diketahui, lulusan Al Azhar, Kairo, Mesir ini juga pengasuh rubrik Konsultasi Agama Islam (KAI) di Harian Serambi Indonesia sejak awal koran ini terbit. (*)
 
 
 
 


Berita Terkini