Pemerhati ular dari Komunitas Aspera bernama Ave mengatakan, tak hanya ular kobra yang muncul di tengah-tengah warga.
"Banyak ular lain yang akan muncul karena memang waktunya sudah keluar," kata Ave dalam diskusi bersama Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan di Taman Wisata Alam Kapuk Angke, Penjaringan, Jakarta Utara, Kamis (19/12/2019).
Ave mengatakan, dalam seminggu terakhir komunitasnya justru banyak menemui ular-ular tidak berbisa seperti ular jali, koros, pucuk, hingga ular genteng.
Namun, kata dia, ular-ular tersebut jarang terlihat oleh masyarakat karena satwa itu cenderung pergi ketika ada manusia yang mendekat.
Sementara ular kobra akan lebih sering terlihat karena mekanisme pertahanan dirinya.
Ular kobra cenderung membuat tubuhnya lebih besar dengan melebarkan kepala hingga menyemprotkan bisa.
Akan tetapi, kata Ave, warga tetap harus waspada terhadap segala jenis ular, baik yang berbisa maupun tidak.
Sebab, hampir semua jenis ular dapat membahayakan nyawa manusia.
"Karena ular itu giginya taring semua, enggak punya gigi seri, geraham. Kalau gigit ya ketusuk semua, kalau ketarik bisa robek, pendarahan ya mati juga," ujar Ave.
Ave lantas berpesan kepada warga untuk menghindar apabila bertemu dengan ular jenis apapun.
Namun, apabila tidak bisa menghindar, gunakan alat-alat yang bisa mengusir ular tersebut.
"Misalnya sapu buat usir ular itu keluar, atau ambil baskom ditutup kasih pemberat, hubungi petugas biar di evakuasi," ucap Ave.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Berbahaya, Jangan Langsung Bunuh Saat Bertemu Ular Kobra" dan "Tak Hanya Kobra, Jenis Ular Lainnya Juga Patut Diwaspadai Beberapa Bulan ke Depan"