Laporan Khalidin | Subulussalam
SERAMBINEWS.COM, SUBULUSSALAM - Anggota DPRK Subulussalam, Bahagia Maha meminta PT Laot Bangko di Kota Subulussalam menghentikan semua kegiatan di lapangan.
Hal itu menyusul berakhirnya izin Hak Guna Usaha (HGU) perusahaan yang bergelut di bidang perkebunan kelapa sawit 31 Desember 2019 lalu.
Dalam siaran pers yang dikirim kepada Serambinews.com, Kamis (02/01/2020) terkait berakhirnya masa berlaku izin HGU PT Laot Bangko beberapa hari lalu.
Bahagia meminta kementrian ATR, Gubernur dan Wali Kota Subulussalam agar segera memerintahkan pemilik PT Laot Bangko menghentikan sementara seluruh kegiatan di areal perusahaan tersebut.
Dikatakan, sejak diterbitkanya izin HGU PT Laot Bangko 1989, maka masa operasionalnya sudah mencapai 30 tahun diberikan penguasaan areal tersebut.
Masalahnya, kata Bahagia dalam kurun 20 tahunan lebih sebagian besar lahan HGU PT Laot Bangko tersebut ditelantarkan.
Sementara lanjut Bahagia sesuaii perundang undang tentang perkebunan dan permen ATR No 7 tahun 2017 Tentang pengaturan tata cara penetapan HGU bahwa apabila lahan HGU diterlantarkan lebih kurang 3 tahun maka lahan tersebut harus menjadi hutan negara.
Selain itu Bahagia juga menyinggung masalah lahan PT Laot Bangko dinilai masih bermasalah dengan masyarakat. Politisi Partai Amanat Nasional (PAN) ini menyatakan banyak masalah dengan masyarakat di beberapa desa yang berbatasan dengan HGU Laot Bangko.
Lantaran itu Bahagia Maha sebaiknya perpanjangan mendesak Pemko Subulussalam tidak memperpanjang izin HGU PT Laot Bangko.
Bahagia mengatakan Pemerintah Kota Subulussalah masih banyak memerlukan lahan untuk program pembangunan jangka panjang.
Bahagia mecontohkan rencana pembangunan Bandar udara (Bandara), areal kawasan ekonomi khusuh (KEK) dan peluasan Kota SUbulussalam serta lainnya.(*)
• Video Detik-detik Penyelamatan Bayi dari Terjangan Banjir, Bayi Disimpan Dalam Baskom agar Selamat
• BREAKING NEWS - Dayah Darul Aitami di Aceh Barat Ludes Terbakar
• Setelah Pose Cantik Dalam Rumah Terendam Banjir, Yuni Shara Dievakuasi Perahu Karet Bersama Ibunya