Apa memang tidak diperbaiki lagi)," tanya seorang ibu yang sudah lanjut usia dengan nada prihatin.
Keuchik Lancang Paru, M Jafar Usman, yang dikonfirmasi Serambinews.com, mengaku seperti terkesan kurang ada yang peduli terhadap kerusakan itu di gampongnya ini.
Padahal kata M Jafar, untuk jembatan yang nyaris runtuh saja sangat terganggu.
"Sopir mobil pengangkut kayu bakar untuk memasak garam, sangat was-was ketika melewati jembatan ini," kata Keuchik M Jafar.
Padahal, kata M Jafar, mayoritas pendapatan warga setempat dari memasak garam ini dan nelayan.
Ia juga mengakui, beberapa bulan lalu, Pemkab setempat sudah membantu Rp 180 juta.
Namun, bantuan hanya cukup untuk mengecor tiang.
Sedangkan item pekerjaan lainnya masih sangat banyak.
Oleh karena itu, M Jafar sangat berharap Pemkab setempat dapat membantu pembangunan ketiga fasilitas umum di gampongnya itu. (*)