Laporan Rahmad Wiguna | Aceh Tamiang
SERAMBINEWS.COM, KUALASIMPANG - Pemkab Aceh Tamiang menyediakan lahan 200 hektare untuk budidaya jahe. Tanaman jenis rempah-rempah ini sudah memiliki pangsa pasar khusus karena diminati pengusaha asal Bandung, Jawa Barat.
Kadis Pertanian, Perkebunan dan Peternakan (Distanbunak) Aceh Tamiang, Yunus menjelaskan lahan seluas 200 hektare ini sudah disiapkan pemerintah daerah di dataran tinggi Bengkelang, Kecamatan Tamiang Hulu.
Menurutnya, kawasan ini cukup layak dijadikan pusat budidaya jahe karena didukung sumber air yang baik.
“Di kawasan itu ada tamsar (tingkatan) air 27 tingkat. Menurut kami ini cukup mendukung, namun masih perlu ditinjau langsung oleh buyer (pembeli),” kata Yunus, Senin (3/2/2020).
Dia mengatakan pihak pembeli secara khusus mengirim tim ahli untuk meninjau kelayakan tamsar itu sebagai sumber air tanaman jahe. Tim tersebut secara khusus datang dari Bandung dan pada Senin (3/2/2020) siang masih berada di Bengkelang melakukan peninjauan.
“Mereka masih di atas (Bengkelang), jadi belum tahu hasil peninjauannya seperti apa,” ungkapnya.
Meski begitu Distanbunak Aceh Tamiang langsung tancap gas untuk memulai penanaman perdana jahe yang dijadwalkan bulan depan. Langkah awal, penanaman ini dilakukan di areal 20 hektare, sedangkan sisanya 180 hektare akan dilakukan pada September 2020.
“Musim bergeser, jadi di tahap awal ini di lahan 20 hektare dulu. Sisanya nanti dilakukan September secara reguler,” tukas Yunus.
• AKBP Ian Rizkian Milyardin Dipromosi ke Mabes Polri, Ini Pengganti Jabatan Kapolres Aceh Utara
• Cuci Tangan Pakai Sabun, Langkah Awal Terhindar dari Virus Corona
• Info Lowongan Kerja di BCA Bagi Lulusan S1 Semua Jurusan, Berikut Formasi Yang Dibuka
Di sisi lain Distanbunak masih berkeinginan menjadikan Bengkelang sebagai pusat agrowisata. Selain didukung pesona keindahan alam, kawasan ini juga menyimpan potensi pertanian dan peternakan yang sangat menjanjikan.
Menurutnya Wabup Aceh Tamiang HT Insyafuddin sudah menjadwalkan kunjungan ke Bengkelang untuk meninjau langsung potensi kekayaan ini. Rencananya kunjungan itu tidak hanya didamping Distanbunak, tapi juga Dinas PUPR, Dinasparpora dan Dinas Pangan, Kelautan dan Perikanan.(*)