SERAMBINEWS.COM - Hong Kong pada hari Selasa (4/2/2020), melaporkan kasus kematian pertama akibat serangan virus corona.
Sejauh ini, virus yang dikenal dengan nama 2019-nCoV, berasal dari Wuhan Cina tengah pada bulan Desember 2019, telah merenggut 491 nyawa di China.
Korban tewas yang hanya disebutkan berusia 39 tahun itu adalah penderita diabetes lama yang telah melakukan perjalanan ke Wuhan - pusat virus - pada bulan Januari.
Ia kembali dari ke Hong Kong setelah dua hari berada di Wuhan, tulis Kantor Berita Turki mengutip Hong Kong Free Press.
Wilayah otonom Hong Kong telah melaporkan 15 kasus akibat virus yang telah menjangkiti lebih dari 20.000 orang di Cina.
Satu orang meninggal karena penyakit yang sama di Filipina Minggu lalu.
Korban tewas di Hong Kong telah mengalami nyeri pada otot sejak 29 Januari diikuti oleh demam.
Dia dirawat di Rumah Sakit Queen Elizabeth di Yau Ma Tei untuk perawatan dan kemudian pindah ke Rumah Sakit Princess Margaret di Kwai Chung.
Di sinilah dia menghembuskan napas terakhirnya.
Jumlah orang yang terkena virus mencapai 15 di Hong Kong, sementara Macau melaporkan delapan kasus.
Hong Kong dan Makau adalah wilayah administrasi khusus di bawah Tiongkok.
Kepala Eksekutif Hong Kong Carrie Lam mengatakan pada hari Selasa bahwa pemogokan oleh karyawan medis telah mempengaruhi layanan rumah sakit dan pasien, terutama mereka yang dalam kondisi kritis.
Karyawan medis menuntut penutupan total perbatasan dengan daratan Cina.
Selain Cina, virus telah menyebar ke lebih dari 20 negara, termasuk Jepang, Korea Selatan, Thailand, AS, Singapura, Prancis, Rusia, Spanyol, Vietnam, Malaysia, Kamboja, Sri Lanka, Filipina, India, dan Kanada.
Virus ini dikatakan telah menular ke manusia dari hewan, terutama kelelawar.