Berita Abdya

Belasan Ribu Warga Abdya belum Kantongi e-KTP, Ini Permintaan Disdukcapil

Penulis: Rahmat Saputra
Editor: Nurul Hayati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Salah seorang warga Gampong/Desa Geulima Jaya, Susoh, Abdya sedang melakukan perekaman KTP-el di Kantor keuchik/kades setempat, Kamis (27/12./2018). Petugas Disdukcapil Abdya turun langsung ke gampong yang dinamakan layanan jemput bola perekaman KTP-el dengan sasaran pemilih pemula.

"Jangan sampai melakukan pengurusan e-KTP disaat sudah kepepet, sebab hal itu tentu tidak baik. Apalagi saat jaringan ada gangguan dan blangko kosong," katanya.

Laporan Rahmat Saputra I Aceh Barat Daya

SERAMBINEWS.COM, BLANGPIDIE - Sebanyak 11.763 warga di Aceh Barat Daya (Abdya) yang tersebar dalam sembilan kecamatan dan 152 desa, tercatat belum mengantongi dan melakukan perekaman kartu tanda penduduk elektronik (e-KTP).

Banyaknya warga yang belum memiliki kartu indentitas itu, tercatat pada Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) kabupaten setempat

Kepala Dinas kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil), Rajul Asmar SE, melalui Sekretaris Disdukcapil Abdya, Nuraini membenarkan.

Bahwa saat ini ada belasan ribu warga di Abdya, dari sembilan kecamatan belum melakukan perekaman e-KTP.

"Iya, ada 11.763 orang warga Abdya belum memiliki dan mengantongi KTP elektronik," ujar Nuraini.

Ia menyebutkan, dari 155.140 orang jumlah penduduk di Abdya, diketahui sekitar 11.763 yang belum mengantongi e-KTP terhitung per 31 Januari 2020.

VIDEO - Setelah Diancam, Kantor Keuchik di Lhokseumawe tak Berani Difungsikan Lagi

Dari jumlah tersebut, tambahnya, yang terbanyak belum memiliki e-KTP berasal dari Kecamatan Blangpidie yang mencapai 1889 orang.

Selanjutnya, Kecamatan Babahrot 1.835 orang, Kecamatan Susoh 1736 orang, Kecamatan Kuala Batee 1636 orang, Kecamatan Manggeng 1265 orang, Kecamatan Tangan-Tangan 1076 orang, Kecamatan Lembah Sabil 809 orang, Kecamatan Setia 803 orang, dan Kecamatan Jeumpa 714 orang.

"Ada beberapa faktor menyebabkan banyak warga belum memiliki e-KTP, selain malas mengurus e-KTP ke kantor, juga akibat jaringan atau server kita sering terganggu, begitu juga blangko, saat mereka datang sering kosong," katanya.

Atas dasar itu, katanya, membuat masyarakat malas untuk kembali.

Mengingat gangguan server atau tibanya blangko tidak bisa dipastikan.

Pangdam IM Tinjau Lokasi Kunjungan Presiden Jokowi ke Bireuen, Hadiri Kenduri Kebangsaan Sabtu Nanti

"Server kita kan ke pusat, makanya saat mereka datang nggak ada blangko dan server rusak, besoknya mereka tidak datang lagi. Terlebih, bagi warga yang merasa belum mendesak untuk mengurus e-KTP," ungkapnya.

Ia mengaku, sejauh ini berbagai upaya sudah dilakukan.

Halaman
12

Berita Terkini