Kala itu, ia membantu pekerja proyek Krueng Aceh, orang Cina tersebut memanggilnya Doli karena melihat matanya sipit.
Sejak itu, ia akrab dengan panggilan Doli.
“Dulu mereka yang panggil Doli karena mata saya sipit, karena panggilan itu, Bang Doli terkenal dari Sabang sampai Merauke,” jelasnya sambil tertawa.
Ia juga menjelaskan ketika itu pekerja proyek tersebut menawarkan pengobatan mata Bang Doli ke Singapura.
Namun Bang Doli mengaku menolak karena merasa sakit yang ia miliki sudah bawaan sejak lahir.
Begitu pun, ia mengatakan sangat mensyukuri atas pemberian Allah kepadanya, karena masih banyak orang lain yang tidak bisa melihat.
“Ada ditawarkan berobat ke Singapura, tapi Bang Doli menolak.
Bang Doli ikhlas dengan keadaan seperti ini, karena orang lain banyak yang tidak bisa melihat, saya masih bersyukur masih bisa melihat, meski agak sulit,” jelasnya tersenyum.
Tahun 2016, Bang Doli ikut turnamen olahraga disabilitas di Bandung.
“Dulu tahun 2016 ada ikut olahragaorang disabilitas di Bandung, lempar lembing, cakram, tolak peluru, tapi tidak menang,” kenangnya. (*)