"Alasan itulah membuat saya ingin maju ke gelanggang pilkada ini," ujarnya.
Tahapan Pilkada Tangsel baru mulai bergulir Juni 2020 mendatang.
Yang dilakukan Azmi saat ini adalah sosialisasi, berkomunikasi dengan banyak kalangan.
Perihal nama Lim Se Ming, Azmi Abubakar mendapatkannya sebagai penghargaan dan penghormatan dari etnis Tionghoa, atas kiprahnya yang tanpa pamrih mendirikan Museum Pustaka Peranakan Tionghoa di BSD Tangsel.
Itu satu-satunya museum peranakan Tionghoa di Indonesia yang memiliki koleksi pustaka lebih dari 40 ribu judul.
Museum itu ia dirikan pada 2011, ia mulai mengumpulkan bahan sejak 1998, setelah pecah gerakan reformasi.
Museum itu ia dirikan secara swadaya, sebagai wujud dari semangat bhinneka tunggal ika, anti diskriminasi, anti terhadap sikap intoleransi.
Banyak kalangan mengapresiasi langkah Azmi dengan Museum Pustaka Peranakan ini.
Para peneliti, jurnalis dan traveling berduyun-duyun datang ke museum yang terletak di Ruko Golden Road Bumi Serpong Damai (BSD) Tangsel, Banten itu.
Azmi adalah putra kandung dari perubahan. Ia ambil bagian dalam Forkot, Famred, dua organisasi pergerakan di era 1998 yang ikut menurunkan rezim Orde Baru, dan Sekjen Komite Mahasiswa Pemuda Aceh Nusantara atau KMPAN.
Ia juga terlibat aktif dalam gerakan perdamaian Aceh dan salah seorang muda yang dekat dengan Gus Dur. Kini Azmi siap melaju di era industri 4.0.
"Ini saatnya kita tidak hanya bicara Aceh, tapi Indonesia," tutupnya.(*)