Berita Aceh Barat Daya

Harga TBS Sawit Abdya Turun Lagi, Ini Penyebabnya

Penulis: Zainun Yusuf
Editor: Nur Nihayati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pekerja sedang memuat TBS kelapa sawit yang baru dipanen ke ditaruh dalam truk angkutan di areal kebun kelapa sawit rakyat kawasan Jalan 30 atau Jalan Lingkar Babahrot-Surien, Kuala Batee, Abdya, Sabtu (14/9/2019) lalu.

 Virus Corona yang mewabah diduga berdampak berkurang permintaan pasar luar negeri terhadap CPO dari negara produsen.

Laporan Zainun Yusuf| Aceh Barat Daya

SERAMBINEWS.COM,BLANGPIDIE- Harga Tandan Buah Segar (TBS) kelapa sawit di Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya), turun lagi, setelah sempat meningkat selama beberapa bulan.

Harga TBS kelapa sawit yang ditampung agen pengepul dari petani, Jumat (13/3/2020), berkisar antara Rp 1.020 sampai Rp 1.050 per kilogram (kg).

Padahal, awal Februari lalu, harga TBS sawit di tingkat petani Abdya, mencapai Rp 1.350 per kg.

Lalu, turun secara perlahan-lahan.

Bahkan empat hari lalu (Selasa) harga TBS kelapa sawit turun sangat siginifikan, yaitu Rp 150 per kg.

Para petani tidak mengetahui penyebab sehingga harga TBS sawit melorot lagi.

“Harga minyak goreng di pasaran tak turun, atau mungkin karena semakin merebak virus corona di luar negeri,” kata Muhib, seorang agen pengepul di Babahrot.

Dari laporan dikutip bahwa turun harga TBS kelapa sawit karena menurun permintaan CPO (Crude Palm Oil) atau minyak sawit mentah di pasaran luar negeri.

Salah satu disebabnya adalah semakin merebak virus Corona (Covid-19). Berdasarkan laporan terakhir Organiasasi Kesehatan Dunia (WHO), Rabu (11/3/2020) menyatakan 114 negara sudah terpapar virus Corona dengan jumlah kasus mencapai 120.000 orang.

Virus Corona yang mewabah diduga berdampak berkurang permintaan pasar luar negeri terhadap CPO dari negara produsen.

Ekspor CPO Indonesia juga dilaporkan menurun akhir-akhir ini sehingga berdampak terhadap harga bahan baku, TBS kelapa sawit.

Petani kelapa sawit di Kabupaten Abdya mengaku heran atas terjadi penurunan harga TBS kelapa sawit belakangan ini, setelah sempat melonjak selama beberapa bulan.

Soalnya, penurunan harga terjadi di tengah menurun produksi TBS kelapa sawit milik masyarakat. Penurunan harga akan mengakibatkan Pabrik Minyak Kelapa Sawit (PMKS), terutama di Kabupaten Nagan Raya, mengalami kekurangan bahan baku, TBS sawit. “Kenapa harga TBS sawit justru turun di tengah produksi TBS berkurang,” kata salah seorang petani.

Halaman
12

Berita Terkini