Banyak Datok Penghulu Tidak Mengisolasi Diri, Seusai Pulang Bimtek di Bandung  

Editor: bakri
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Bupati Aceh Tamiang Mursil (kanan) dalam sebuah pertemuan dengan seratusan datok penghulu. Dia menginstruksikan seluruh elemen pemerintah berkomitmen membangun fasilitas pariwisata di masing-masing daerah.

KUALASIMPANG - Sikap sejumlah datok penghulu (kepala desa) di Aceh Tamiang disesalkan warga karena menolak mengisolasi diri seusai melakukan perjalanan dari luar kota. Ratusan datok penghulu dari lima kecamatan di Aceh Tamiang ini sebelumnya mengikuti bimbingan teknis (Bimtek) di Bandung, Jawa Barat, bersama Kejari Aceh Tamiang sejak Senin (16/3/2020) lalu.

Data dihimpun, ratusan perangkat kampung yang ikut Bimtek di Bandung ini berasal dari Kecamatan Manyakpayed sebanyak 75 orang, Kota Kualasimpang 12 orang, Karangbaru 63 orang, Tenggulun 11 orang, dan Sekerak 53 orang.

Keberangkatan rombongan yang mendalami pengelolaan BUMK, Keuangan dan Pariwisata ini bersamaan dengan maraknya wabah Corona. Tak ayal tidak sedikit pihak yang mengkritisi keberangkatan ini karena dinilai riskan mengundang virus Corona.

"Seberapa pentingnya kegiatan Bimtek ke Bandung sehingga harus tetap dilaksanakan di tengah wabah Corona. Bukannya pemerintah daerah sudah mengeluarkan larangan perjalanan dinas," kata aktivis lingkungan di Aceh Tamiang, Muhammad Suhaji, Minggu (22/3/2020).

Suhaji menambahkan, mirisnya sebagian datok penghulu ini bukan hanya tidak mengindahkan imbauan pemerintah daerah, tapi juga mengacuhkan instruksi untuk mengisolasi diri sepulang dari Bandung. "Sehari setelah pulang dari Bandung, banyak datok penghulu yang sudah duduk di warung kopi. Artinya instruksi isolasi yang dikeluarkan pemerintah daerah diacuhkan," kata dia.

Plt Kadinskes Aceh Tamiang, Irianto ketika dikonfirmasi mengaku tidak bisa memberi pernyataan, karena sudah disepakati arus informasi tentang Corona diberlakukan satu pintu. Namun dia memastikan pengawasan terhadap ratusan datok penghulu yang baru pulang dari Bandung sudah dilakukan sesuai prosedur.

Sementara itu, Anggota Taruna Siaga Bencana (Tagana), Al Hafiz Zulamari menyarankan agar ratusan datok penghulu tersebut  dinonaktifkan sementara. "Tapi sebenarnya penonaktifan ini bukan hanya karena ada yang coba-coba keluar rumah, tapi karena lebih adanya anjuran isolasi," kata Hafiz, Minggu (22/3/2020).

Agar program isolasi 14 hari ini berjalan lancar, dia pun menyarankan agar pemerintah daerah mengangkat Plt datok penghulu. Keberadaan pelaksana tugas ini dinilai sebagai 'win-win solution' untuk mencegah merebaknya virus Corona tanpa harus menghambat keperluan administrasi masyarakat. (mad)

Berita Terkini