Laporan Sa’dul Bahri | Aceh Barat
SERAMBINEWS.COM, MEULABOH – Perangkap buaya yang selama ini dipasang di bantaran Sungai Krueng Meureubo, Kabupaten Aceh Barat, akhirnya dicabut setelah lebih dari satu bulan tidak membuahkan hasil.
Keputusan ini diambil oleh tim gabungan dari Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Resort Meulaboh bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Aceh Barat.
Langkah ini menyusul hasil nihil dari operasi penangkapan buaya yang sempat menerkam seorang warga di kawasan sungai tersebut beberapa waktu lalu. Meski korban berhasil selamat, peristiwa itu menimbulkan keresahan yang cukup besar di tengah masyarakat yang bermukim di sekitar aliran sungai.
Plt Kepala BPBD Aceh Barat, Teuku Ronal Nehdiansyah, kepada Serambinews.com, Minggu (24/8/2025) mengungkapkan bahwa pencabutan perangkap dilakukan karena selama pemasangan, tidak ada buaya yang tertangkap. Alat tersebut kini ditarik untuk sementara waktu hingga ada tanda-tanda keberadaan buaya kembali.
“Perangkap sudah dipasang cukup lama, tapi belum berhasil menangkap buaya. Maka untuk sementara waktu kami tarik kembali peralatannya dari lokasi,” ujar Ronal.
Namun, ia menegaskan bahwa pencabutan ini bukan berarti ancaman buaya dianggap selesai. Petugas akan tetap melakukan pemantauan di lapangan dan bersiaga jika sewaktu-waktu muncul laporan kemunculan buaya atau tanda-tanda keberadaannya di sekitar sungai.
“Jika nanti ditemukan indikasi keberadaan buaya lagi, maka perangkap akan kembali dipasang untuk melakukan penangkapan. Nantinya, buaya itu akan dipindahkan ke tempat penangkaran demi keselamatan warga,” tambahnya.
Baca juga: Bupati Aceh Barat Tarmizi: Car Free Day akan Jadi Agenda Rutin untuk Memajukan UMKM
Sebelumnya, pemasangan perangkap buaya dilakukan sebagai respons atas insiden penyerangan terhadap warga oleh seekor buaya yang muncul di permukaan Sungai Krueng Meureubo. Meski korban selamat, peristiwa tersebut sempat menciptakan ketakutan luas di kalangan masyarakat, terutama mereka yang beraktivitas di sekitar sungai untuk mencari ikan atau mandi.
Kini, meskipun perangkap sudah dicabut, pihak BPBD dan BKSDA mengimbau agar warga tetap waspada, terutama saat beraktivitas di dekat sungai. Pemerintah juga meminta warga untuk segera melapor jika melihat tanda-tanda keberadaan buaya agar tindakan pencegahan dapat segera diambil.
“Kami mohon kerja sama dari masyarakat. Jika melihat buaya atau menemukan jejaknya, segera laporkan. Keselamatan masyarakat adalah prioritas utama,” tutup Ronal.(*)