Wabah Corona

Perawat di Italia Bunuh Diri Karena tak Ingin Orang Lain Terinfeksi Virus Corona

Editor: Taufik Hidayat
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Daniela Trezzi, seorang perawat di Italia yang bunuh diri akibat tak ingin orang lain terinfeksi virus corona.

Laporan Agus Ramadhan

SERAMBINEWS.COM - Seorang perawat di Italia bunuh diri setelah dinyatakan positif mengidap virus corona.

Perawat itu bernama Daniela Trezzi berusia 34 tahun bekerja di garda terdepan virus corona Covid-19 di sebuah rumah sakit di Lombardy, wilayah yang paling parah terkena dampak di Italia.

Federasi Keperawatan Nasional Italia mengkonfirmasi kematiannya.

Federasi mengatakan perawat itu menderita 'stres berat' karena dia takut menyebarkan virus corona ketika negara mencoba mengendalikan krisis covid-19.

Melansir dari Dailymail, Jumat (27/32020), Daniela Trezzi telah bekerja di bangsal perawatan intensif di rumah sakit San Gerardo di Monza, sekitar 14.5 km dari Milan.

Daniela di karantina setelah menunjukkan gejala covid-19 dan dilakukan tes hasilnya positif.

Asosiasi keperawatan juga mengungkapkan bahwa 'kejadian serupa telah terjadi seminggu yang lalu di Venesia, dengan alasan yang sama'.

"Masing-masing dari kita telah memilih profesi ini untuk kebaikan dan sayangnya, juga untuk buruk. Kita adalah perawat," kata federasi.

"Kondisi dan tekanan yang dialami para profesional kita berada di bawah pengawasan semua orang," sambungnya.

Manajer umum rumah sakit San Gerardo, Mario Alparone, mengatakan Daniela sudah di rumah sakit sejak 10 Maret, dan bahwa 'dia tidak di bawah pengawasan'.

Otoritas peradilan Italia sekarang sedang menyelidiki kematiannya, menurut laporan setempat.

Lembaga penelitian Italia mengeluarkan laporan yang menunjukkan bahwa sekitar 5.760 petugas kesehatan telah terinfeksi virus corona.

5.760 pekerja medis merupakan 18 persen dari total kasus terinfeksi di Italia.

Pejabat kesehatan di seluruh Italia sedang meneliti setiap bagian data baru untuk melihat apakah lockdown telah membuat krisis.

Namun, beberapa pejabat telah memperingatkan bahwa masih terlalu dini untuk mengatakan apakah Italia akan melihat puncak dalam wabah.

Italia memiliki rekor dunia yang tidak diinginkan dengan jumlah 793 kematian dalam sehari pada hari Sabtu (21/3/2020).

"Langkah-langkah yang kami ambil dua minggu lalu mulai berpengaruh," kata kepala dinas perlindungan sipil, Angelo Borrelli.

Beberapa ilmuwan mengharapkan angka infeksi maupun kematian di Italia jika benar-benar turun harus mengikuti garis penurunan yang stabil.

Para ilmuwan percaya bahwa negara-negara seperti Spanyol dan Prancis mengikuti jejak Italia dengan jeda beberapa minggu.

Angka-angka dari AS juga mirip dengan angka Italia dari sekitar 20 hari yang lalu.

Sebagian besar negara-negara Eropa lainnya dan beberapa negara bagian AS telah mengikuti contoh Italia dan menerapkan tindakan isolasi mandiri dan langkah-langkah sosial yang dirancang untuk menghentikan penyebaran.

Kematian harian di Italia masih lebih tinggi daripada yang tercatat di China pada puncak krisisnya di Kota Wuhan, Hubei.

Kasus kematian di Italia juga lebih tinggi daripada negara lain di dunia.

Pejabat Italia mendesakan masyarakat untuk tinggal di rumah setiap saat, tidak peduli akan rasa ketidaknyamanan pribadi atau rasa sakit ekonomi.

Sebagian besar bank global berpikir Italia telah memasuki resesi ekonomi terdalam dalam yang bisa lebih parah daripada apa pun yang terlihat dalam beberapa dekade terakhir.

Wilayah Lombardy di sekitar Milan di pusat pandemi telah mulai mengenakan denda 5.000 euro atau Rp. 88.9 juta pada mereka yang keluar dari rumah tanpa alasan yang jelas.

Borrelli mengatakan dia mendukung langkah-langkah itu karena 'dapat dipercaya' untuk mengasumsikan bahwa tingkat infeksi adalah 10 kali lipat dari jumlah yang dilaporkan.

Italia menunjukkan kemungkinan ada sebanyak 690.000 kasus di negara ini nantinya.

Jumlah total kasus yang dikonfirmasi di Italia sekarang mencapai 80.589 kasus positif dengan total kematian 8.215.

Sementara, hanya 10.361 orang yang dinyatakan sembuh.(*)

Singkil Tunda Proyek PL, Dana Dialihkan untuk Penanganan Corona

Petugas Medis Shalati Pasien Covid-19 yang Meninggal Pakai APD Lengkap

Darurat Corona, Unsyiah Perpanjang Kuliah Online sampai Ujian Final, Ini Imbauan Lengkap Rektor

 

Berita Terkini