Luar Negeri

Sedang Lockdown, Arab Saudi Cegat Serangan Rudal di atas Riyadh dan Jizan, 2 Warga Sipil Terluka

Editor: Faisal Zamzami
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi rudal. (SHUTTERSTOCK)

Peringatan ini diluncurkan untuk menopang pemerintah yang diakui secara internasional terhadap pemberontak Houthi.

Konflik yang memanas

Sistem pelayanan kesehatan Yaman yang rusak belum mencatatkan kasus penyakit Covid-19 sejauh ini.

Akan tetapi kelompok-kelompok bantuan telah memperingatkan, bahwa ketika itu terjadi dampaknya akan menjadi bencana besar.

Yaman sendiri sudah dianggap menghadapi krisis kemanusiaan terburuk di dunia.

Sementara itu Arab Saudi berjuang keras melawan virus corona yang telah menyebar di negaranya.

Kementerian Kesehatan telah melaporkan ada 1.203 kasus infeksi dan 4 korban meninggal hingga Sabtu (28/3/2020).

Namun akhir-akhir ini konflik memanas lagi antara Houthi dengan pasukan Yaman yang didukung Riyadh, di sekitar distrik utara strategis Al-Jouf dan Marib, yang mengakhiri jeda selama berbulan-bulan.

Padahal kubu-kubu yang bertikai sebelumnya sudah menunjukkan niatan untuk menurunkan intensitas serangan.

Seorang pejabat Arab Saudi pada November mengatakan bahwa Riyadh memiliki "saluran terbuka" dengan para pemberontak untuk mengakhiri perang.

Houthi juga menawarkan penghentian semua serangan rudal dan drone ke Arab Saudi, setelah serangan di instalasi minyak pada September lalu.

 Namun upaya-upaya itu tampaknya telah menguap.

Dilansir dari AFP, para pengamat mengatakan pemberontak mungkin menggunakan jeda untuk meningkatkan kemampuan militernya.

Kubu Riyadh sempat mengincar kemenangan cepat ketika melakukan invasi militer berbiaya multi-miliar dollar pada 2015, untuk menggulingkan pemberontakan Houthi.

Kebijakan tersebut dipimpin oleh Putra Mahkota Pangeran Mohammed bin Salman.

Halaman
123

Berita Terkini