Uptade Corona di Aceh Utara

Dua Jubir Covid-19 Aceh Utara Sebut Jenazah PDP yang Dimandikan Warga belum Ada Hasil Lab

Penulis: Jafaruddin
Editor: Mursal Ismail
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Juru Bicara Tim Pembentuk Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Aceh Utara, Andree Prayuda MAP

Kendati belum tentu pasien tersebut terpapar Corona Virus Disease 2019 (Covid 19), karena masih menunggu hasil lab.

Namun, pada hari itu juga pihak Dinas Kesehatan Aceh Utara sudah melakukan penyemprotan disinfektan di rumah tetangga korban tersebut.

Selain itu sejumlah warga dan keluarga yang sudah bersentuhan dengan jenazah PDP juga diminta melakukan karantina mandiri selama 14 hari ke depan. 

“Selain itu kita sudah minta petugas untuk menelusuri siapa yang saja yang menyentuh pasien tersebut.

Sebagiannya tadi sudah diingatkan agar mereka melakukan karantina mandiri selama 14 hari,” kata Kepala Dinas Kesehatan Aceh Utara, Amir Syarifuddin SKM.

Warga yang melayat tidak boleh keluar rumah selama dalam pemantauan. Kendati belum ada hasil, tapi dikhawatirkan dapat menular ke orang lain.

PDP asal Aceh Utara ini meninggal dunia Rabu (25/3/2020) di Rumah Sakit Umum Daerah dr Zainoel Abidin (RSUDZA) Banda Aceh.

“Hasil diagnosa di sana pasien tersebut mengalami sesak nafas dan pasien tersebut baru pulang dari Malaysia,” kata Amir Syarifuddin. 

Mirip kasus di Kolaka

Sebelumnya juga diberitakan penanganan jenazah PDP kasus Corona (Covid-19) di Aceh Utara ternyata mirip dengan kejadian di Kolaka, Sulawesi Tenggara.

Plastik bungkus jenazah dibuka oleh pihak keluarga dan juga dimandikan.

Tidak hanya itu, jenazah PDP di Kolaka juga dipegang dan diciumi oleh pihak keluarga.

Kedua PDP tersebut memang belum dipastikan positif terinfeksi Covid-19. Namun bagaimana jika dari hasil tes laboratorium nanti ternyata hasilnya positif?

Dosen Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat dari Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran (Unpad) dr Panji Hadisoemarto mengatakan, pada umumnya jenazah yang meninggal karena suatu penyakit dianggap tidak akan menularkan virus atau penyakitnya ke orang lain.

"Dalam arti, penularan secara droplet tidak akan terjadi karena jenazah tidak batuk-batuk,” kata dr Panji sebagaimana dikutip Serambinews.com dari Kompas.com, Jumat (27/3/2020).

Halaman
123

Berita Terkini