Laporan Rahmad Wiguna | Aceh Tamiang
SERAMBINEWS.COM, KUALASIMPANG - Anggota DPRK Aceh Tamiang, Muhammad Saman memastikan namanya telah dicatut oleh orang tak dikenal untuk meminta uang kepada sejumlah orang.
Politisi PKS ini menjelaskan pencatutan namanya ini nyaris membuat seluruh koleganya di DPRK Aceh Tamiang dan teman lainnya menjadi korban penipuan. Pelaku yang mengatasnamakan dirinya memintai sejumlah uang bervariasi mulai Rp 6 juta hingga Rp 10 juta.
"Ada anak honor di DPRK bernama Romi dimintai uang Rp 10 juta," kata Saman, Kamis (2/4/2020).
Saman memaklumi bila kawan-kawannya nyaris terbujuk rayuan itu karena dalam aksinya pelaku menggunakan nomor Whatsapp-nya.
"Nomor Whatsapp saya telah dibajak. Selanjutnya satu per satu kawan di nomor WA saya dihubungi pelaku dan dimintai uang," ujarnya.
Saman pun kemudian menyadari kalau pembajakan ini dilakukan oleh teman barunya di dunia maya. Saat rapat bersama Komisi II DPRK Aceh Tamiang, Selasa (31/3/2020) siang, politisi PKS ini mendapat permintaan teman baru dari akun Suci Samia Sari.
Komunikasi pun berlanjut ketika pelaku menghubungi Saman melalui layanan massanger. Pelaku meminta nomor WA Saman dengan alasan ingin membuat grup bisnis.
"Dia mau memasukkan saya ke grup bisnis di WA. Karena tujuannya baik, ya saya tidak ada curga," lanjutnya.
Kemudian pelaku meminta Saman mengetik kode verifikasi yang masuk melalui SMS. “Ternyata itu kode verifikasi untuk mendaftarkan WA di hape baru. Otomatis nomor saya beralih ke hapa dia," bebernya.
Setelah menyadari dirinya menjadi korban pembajakan, Saman langsung menghubungi sejumlah temannya yang menjadi admin grup WA meminta nomornya dikeluarkan dari grup.
Namun upayanya ini terbilang terlambat karena pelaku sudah terlanjut menyebarkan WA meminta uang kepada sejumlah orang, termasuk kepada 29 anggota DPRK Aceh Tamiang.
"Alhamdulillah belum memakam banyak korban, ada beberapa yang sudah terlanjut mengisikan pulsa ke pelaku," ungkapnya seraya mengatakan sudah mencoba melaporkan kasus ini ke Polres Aceh Tamiang.
Muhammad Nur, rekan Saman di Komisi II DPRK Aceh Tamiang mengaku sempat bertengkar dengan pelaku ketika dirinya juga dikirimi kode verifikasi. Menurutnya dalam pertengakaran itu pelaku sempat mengancam akan membunuh dirinya.
"Dia malah menantang, dibilangnya tahu wajah saya dan akan membunuh saya," kata M Nur yang sebelumnya berprofesi sebagai anggota Polri sebelum terjun ke dunia politik.