Karena Polisi itu sengaja disentuh perempuan paruh baya tersebut.
Tindakan perempuan itu membuat petugas Polisi dan Medis kewalahan, karena ia selalu melawan.
Ia berhasil dibawa masuk ke dalam ambulans, namun ia seperti berakting ingin muntah.
Lantas petugas membiarkannya mengeluarkan isi perutnya.
Ia ke luar dari halaman Kantor Harian Serambi menuju sebuah parit.
Di situ ia mual-mual, namun tidak mengeluarkan muntah.
Akting ibu tersebut semakin menjadi-jadi.
• Memerahkan Jari Dengan Daun Inai Dipercaya Bisa Cegah Corona, Benarkah?
Ia muntah sambil berjalan berusaha mendekati sebuah mobil warga yang berhenti melihat kejadian itu.
Ia berjalan perlahan-lahan mendekati mobil itu dan langsung meraih pintu mobil untuk dibuka.
Beruntungnya mobil tersebut sudah dikunci dari dalam.
Mobil yang hampir menjadi korban ibu itu langsung tancap gas, menjauhi lokasi yang sudah dikerumuni warga sekitar.
Salah satu karyawan Serambi menarik pagar besi, agar perempuan itu tidak masuk ke halaman.
Ternyata yang dilakukan salah satu karyawan tersebut berhasil.
Setelah berusaha mendekati mobil, perempuan itu berusaha kembali masuk ke halaman Serambi.
Namun aksinya gagal, karena akses masuk ditutup rapat.
Perempuan itu melawan-lawan ketika petugas medis memegangnya.
Ia juga sempat menampar petugas medis, berteriak, dan menunjuk petugas medis dengan wajah penuh kemarahan.
Namun petugas medis tetap berusaha menenangkan, agar ia mau dibawa ke rumah sakit untuk diperiksa.
Walhasil, ia dipegang oleh Polisi dan dipaksa masuk ke ambulans.
Namun ia juga masih memperlihatkan perlawanan.
Dari mulut perempuan itu sering terdengar, “Aku gak sakit,” ucapnya dengan nada tinggi.
Setelah perempuan itu berlalu, tim ACT langsung menuju kantor Harian Serambi untuk menyemprotkan disinfektan. (*)
• Korban Puting Beliung Kampung Pepalang Pegasing Terima Bantuan