Laporan Agus Ramadhan
SERAMBINEWS.COM – Jalan raya seharusnya tidak digunakan oleh para pesepeda, kecuali disediakan jalur khusus bagi pesepeda.
Apalagi para pesepeda yang menggunakan lajur tengah sehingga membuat para pengendara kesal.
Selain melanggar aturan juga dapat mengancam nyawa bagi pesepeda.
Baru-baru ini viral di media sosial Facebook tentang pesepeda di seruduk mobil pick-up karena tak di beri jalan.
Video yang di rekam melalui kamera belakang sebuah mobil, menunjukkan sebuah mobil pick-up berwarna biru melaju di lajur dua.
Kemudian, di depan mobil pick-up tersebut terdapat dua pesepeda yang asik mengayuh sepedanya, lengkap dengan pakaian pesepeda.
Mobil pick-up itu ingin memotong pesepeda tersebut dengan mengambil lajur satu.
Ternyata usaha mobil pick-up tersebut tak berhasil.
akhirnya mobil itu berhenti di belakang pesepeda karena lampu merah.
Setelah lampu hijau menyala, pesepeda tersebut kembali mengayuh sepedanya.
Lagi-lagi pesepeda tersebut tak memberikan jalan kepada mobil pick-up tersebut.
Merasa kesal di klaksonin, pesepeda itu memukul kaca spion mobil tersebut hingga patah.
Tak terima, mobil pick-up tersebut membanting strinya ke arah kiri dan langsung menyeruduk salah satu pesepeda tersebut.
Pesepeda itu jatuh di atas trotoar yang penuh dengan rumput sehingga tak meyebabkan cidera yang serius bagi pesepeda.
Video itu di bagiakan oleh akun Miss You Anto di grup Faceook Grup Guyonan Semarang pada Senin, (6/4/2020).
“Kapok Pora (Jera tidak?)” tulis Akun Miss You Anto.
Kini video itu sudah disukai lebih dari 2.1 ribu dan dibagiakan lebih dari 1.5 ribu.
Sepertinya, kejadian ini tidak terjadi di Indonesia, melainkan di luar negeri.
Hal itu di karenakan palat mobil yang digunakan berbeda dengan plat yang berlaku di Indonesia.(*)
• Aktris Bollywood Deepika Padukone Dikeluhkan oleh Suami, Ini Sebabnya
• Pria Ini Bunuh Istri Lantaran Cemburu, Baru 5 Bulan Menikah dengan Status Janda dan Duda
• Viral, Video Tangis Histeris Karyawan karena Di-PHK, Presiden KSPI Sebut Sebab PHK Secara Umum
• Komandan Militer Senior Iran: Presiden AS Donald Trump Lebih Berbahaya dari Virus Corona