SERAMBINEWS.COM, ISLAMABAD - Perdana Menteri Pakistan, Imran Khan dinyatakan positif virus Corona, sehari setelah dites oleh tim kesehatan.
Mantan pemain kriket nasional Pakistan itu harus menjalani karantina sendiri mulai Rabu (22/4/2020) atau sepekan seusai mengumumkan perpanjangan lockdown atau karantina total pada Selasa (14/4/2020).
Perkembangan cepat terjadi setelah bertemu putra filantropis terkemuka Pakistan dan mengumumkan dirinya telah dites positif Covid-19.
Faisal Edhi, putra filantropis terkenal Abdul Sattar Edhi dan Ketua Yayasan Edhi, mengadakan pertemuan dengan Imran Khan pada 15 April untuk menyerahkan cek bantuan pencegahan penyebaran dan dampak COVID-19.
• Sambut Ramadhan, Pakistan Cabut Pembatasan Shalat Berjemaah di Masjid
Tak satu pun dari mereka terlihat mengenakan masker selama pertemuan, dalam gambar yang dirilis oleh pemerintah Pakistan.
Dilaporkan, Faisal mulai menunjukkan gejala COVID-19 segera setelah bertemu dengan PM Pakistan di Gedung Perdana Menteri minggu lalu.
"Gejala-gejalanya berlangsung selama empat hari dan belum surut," kata putra Imran Khan, Saad, seperti dikutip oleh surat kabar Dawn .
"Segera setelah itu, dia dites untuk COVID-19 dan hasilnya positif," tambahnya.
Menurut Saad, Faisal Edhi saat ini berada di Islamabad dan membaik.
"Dia belum dirawat di rumah sakit manapun, tetapi melakukan isolasi sendiri," katanya lebih lanjut
Selama pertemuannya dengan PM Khan pekan lalu, Faisal telah menyerahkan cek sebesar Rs 10 juta untuk bantuan COVID-19.
Sedangkan almarhum Abdul Sattar Edhi telah mendirikan Yayasan Edhi dan itu adalah salah satu organisasi amal terkemuka di negara itu. .
Sementara itu, ada kekhawatiran di Pakistan terhadap perkembangan tersebut, karena PM Khan telah mengambil bagian dalam sejumlah pertemuan dalam beberapa hari terakhir ini.
Dia juga memimpin pertemuan Kabinet pada Selasa (21/4/2020) dan Senin (20/4/2020), Khan memanggil presiden dan kepala intelijen.
Sebelumnya, Perdana Menteri Imran Khan pada Selasa (14/4/2020) mengumumkan perpanjangan dua minggu lagi karantina, seiring bertambahnya jumlah kasus virus Corona.
"Kami, telah berkonsultasi dengan semua provinsi dan memutuskan penutupan akan terus berlanjut hingga 30 April 2020," kata Khan dalam konferensi pers di ibukota Islamabad setelah pertemuan Komite Koordinasi Nasional, sebuah badan yang dibentuk untuk menangani krisis virus Corona.
• Begini Ventilator untuk 7 Pasien, Ciptaan Dokter Muslim Asal Pakistan dan Tim di Amerika Serikat
Namun, katanya, pemerintah memutuskan membuka kembali beberapa industri berisiko rendah, termasuk konstruksi, pertanian, e-commerce, kertas dan kemasan serta lainnya untuk melanjutkan kegiatan bisnis.
Dia beralasan hal itu untuk membendung krisis ekonomi yang semakin dalam yang disebabkan oleh wabah Covid-19.
“Saya benar-benar memahami kesulitan yang dihadapi orang miskin karena penutupan ini, jadi kami ingin memastikan jarak sosial dan juga mengurangi beban ekonomi masyarakat berpenghasilan rendah," katanya.
Khan juga mengarahkan pihak berwenang untuk memastikan panen gandum yang lancar, tanaman utama negara itu, yang telah dimulai minggu ini.
Tidak akan ada larangan pergerakan mesin dan tenaga kerja untuk panen gandum.
Pakistan pada Selasa (21/4/2020) mengumumkan 16 kematian, sehingga jumlahnya menjadi 192 orang dan jumlah terinfeksi virus Corona sudah lebih dari 9.000 orang.(*)
• VIDEO - Dokter Islam Asal Pakistan Dapat Pujian dari Warga Amerika Serikat