Di usianya yang sudah 68 tahun ini, Margaret Adenuga, wanita asal Nigeria ini melahirkan sepasang anak kembar.
SERAMBINEWS.COM – Kabar bahagia datang dari pasangan suami istri lansia asal Nigeria.
Di usianya yang sudah 68 tahun ini, Margaret Adenuga, wanita asal Nigeria ini melahirkan sepasang anak kembar.
Dikabarkan, kelahiran bayi kembar ini merupakan anak pertama Margaret bersama sang suaminya, Noah Adenuga (77).
Bayi kembar yang lahir pada hari Selasa (14/4/2020) lalu merupakan hasil dari program bayi tabung atau IVF yang lahir melalui operasi cesar.
Ia dilahirkan pada minggu ke-37 di Rumah Sakit Pendidikan Universitas Lagos (LUTH), Lagos, Nigeria.
• Hasil Pemeriksaan Swab Pasien PDP di RSU Datu Beru Takengon Negatif
• Warga Terima Paket Daging Meugang dan Sembako dari Hasil Keuntungan BUMG
• Kebakaran Hanguskan 14 Rangkang di Pesantren Syaikuna Trumon Timur Aceh Selatan, Ini Dugaan Penyebab
Diketahui, pasangan ini sudah menikah sejak tahun 1974 silam atau sudah 46 tahun menikah.
Menurut pemberitaan CNN, keduanya dikabarkan sudah lama mengikuti prosedur bayi tabung.
Sang suami, Noah Adenuga mengaku bahwa mereka sangat ingin memiliki anaknya sendiri.
Tiga kali sebelumnya, mereka juga sudah mengikuti prosedur bayi tabung.
Namun usaha pasangan suami istri Nigeria itu masih belum membuahkan hasil.
Meski terus gagal, langkah mereka tak terhenti sampai disitu.
Hingga bayi kembar itu lahir, hasil dari program bayi tabung ke-4 yang mereka jalani.
“Saya seorang pemimpi, dan saya yakin mimpi kita ini akan terjadi,” kata Noah seperti diwartakan oleh CNN, Rabu (22/4/2020).
Dr. Adeyemi Okunowo yang membantu persalinan Margaret mengatakan bahwa pihak rumah sakit terus memantau kondisi kesehatannya.
Pihak rumah sakit telah membentuk tim spesialis yang akan memantau perkembangan kondisi Margaret.
Pemantauan ini memiliki alasan karena usia Margaret yang sudah tua dan ini merupakan kehamilan pertamanya.
Sehingga memiliki resiko tinggi bagi Margaret.
Terlebih bayi yang dilahirkan merupakan anak kembar.
“Sebagai seorang wanita tua dan seorang ibu pertama kali, itu adalah kehamilan yang berisiko tinggi dan juga karena dia akan memiliki anak kembar, tetapi kami dapat mengatur kehamilannya hingga cukup bulan,” kata dr Adeyemi.
Menurut dr Adeyemi, wanita lanjut usia berkesempatan memperoleh kehamilan melalui program bayi tabung.
Namun dokter harus mengungkapkan risiko medis yang akan terjadi dengan kehamilan di usia.
“Ada komplikasi medis yang berkaitan dengan usia yang datang bersamaan dengan kehamilan pada usia itu seperti bayi yang dilahirkan premature.
Dia beruntung tetapi banyak yang meninggal karena komplikasi lain selama atau setelah memiliki bayi,” imbuhnya. (Serambinews.com/Yeni Hardika)