Laporan Muhammad Nazar I Pidie
SERAMBINEWS.COM, SIGLI - Hujan disertai petir dan angin kencang menyapu atap rumah panggung berkonstruksi kayu milik Aisyah (40) di Lala, Kecamatan Mila, Kabupaten Pidie, Kamis (21/8/2025) sekira pukul 16.11 WIB.
Peristiwa tersebut tidak menimbulkan korban jiwa.
Tapi Aisyah yang berprofesi sebagai guru honorer di TK dan tinggal bersama orang tua dan adiknya, kini haru tidur di rumah beratap langit.
Jika hujan turun, Aisyah bersama keluarganya tidak bisa lagi berlindung di rumah tersebut.
Angin kencang yang terjadi di Mila, pedalaman Pidie, ini juga merobohkan pohon kayu yang tumbang menutupi badan jalan.
Warga langsung berjibaku membersihkan kayu, hingga akses jalan normal kembali.
Aisyah kepada Serambinews.com, Kamis (21/8/2025) mengatakan, peristiwa angin kencang yang menerbangkan atap rumahnya terjadi, saat hujan turun bersamaan petir yang menggelegar.
Tiba-tiba atap rumah panggung berkonstruksi kayu disapu angin kencang hingga terbawa sekitar 50 meter.
Kata Aisyah, saat atap rumah disapu angin, kedua orang tua dan adiknya di rumah.
Beruntung atap itu tidak mengenai mereka, karena saat itu turun hujan orang tuanya berlindung di dalam rumah.
Dikatakan, dirinya minta bantuan kepada pemerintah untuk bisa merehab rumahnya yang rusak dampak bencana alam.
"Kami ini orang miskin, kita minta dibantu kepada pemerintah, semoga bantuan akan ada," kata Aisyah yang berkerja sebagai guru honorer di TK.
Baca juga: Diduga Aniaya Siswa, Oknum Guru Honorer di Pidie Jaya Dilapor ke Polisi, Korban Dirawat di RSUD
Dilakukan pendataan
Plt Kepala Dinas Sosial Pidie, Muhammad Husin, kepada Serambinews.com, Kamis (21/8/2025) menyebutkan, petugas TKSK nantinya akan mendata terhadap warga yang berdampak angin kencang.
Setelah adanya data dari TKSK, Dinsos Pidie akan menyalurkan bantuan masa panik.
"Untuk rehab rumah kita tidak memiliki dana, biasanya yang tangani rehab BPBD Pidie. Dinsos hanya menyalurkan bantuan masa panik," ujarnya.
Kalak BPBD Pidie, Muhammad Rabiul, kepada Serambinews.com, Kamis (21/8/2025) menjelaskan, BPBD Pidie tidak ada dana untuk merehab atap rumah warga yang disapu angin kencang.(*)