Berita Nasional

Menyedihkan, Bayi 1,5 Tahun Anak Tukang Bakso Positif Corona dan Dirawat Sendirian di Rumah Sakit

Editor: Saifullah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi bayi menangis

“Bayi tersebut tidak dari mana-mana. Orangtuanya pedagang bakso yang berjualan di rumah, sehingga kontak bayi tersebut tidak banyak," kata Anang.

SERAMBINEWS.COM - Nasib menyedihkan dialami seorang bayi berusia 1,5 tahun. Betapa tidak, meski masih berumur 18 bulan, namun bayi itu sudha dinyatakan positif corona sehingga harus dirawat sendirian di rumah sakit, tanpa didampingi ibu dan bapaknya.

Juru Bicara (Jubir) Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, Anang Budi Yoelijanto mengatakan, jumlah pasien positif corona di daerah itu bertambah 1 orang. Dengan demikian, total pasien positif corona di Probolinggo sebanyak 17 orang.

Menurut Anang, 1 pasien positif terbaru adalah bayi berusia 1,5 tahun. Bayi tersebut dan orangtuanya tinggal di Desa Tamansari, Kecamatan Dringu. Meski demikian, menurut Anang, asal penularan virus corona kepada bayi itu masih misterius.

“Bayi tersebut tidak dari mana-mana. Orangtuanya pedagang bakso yang berjualan di rumah, sehingga kontak bayi tersebut tidak banyak," kata Anang, Minggu (26/4/2020).

Menurut Anang, bayi tersebut sempat mengalami sesak napas dan dirawat di RSU Wanolangan. "Bayi itu kemudian dirujuk ke RSUD Tongas dan setelah dites swab, hasilnya positif,” papar Anang.

Dapat Bantuan Rp 7,7 Miliar dari FIFA, Ketua Umum PSSI Janji Akan Transparan

VIDEO - Zidane Buat Gol Ajaib di Final Liga Champions 2002, Mengantarkan Real Madrid jadi Juara

Cristiano Ronaldo Suka Mendengar Mesut Oezil Baca Ayat Alquran: Saya Merasa Damai & Sejuk di Hati

Menurut Jubir Satgas Covid-19 Probolinggo ini, hingga sekarang belum diketahui keterkaitan virus corona dalam tubuh bayi tersebut dengan pasien lainnya di Probolinggo. Sebab, menurut Anang, bayi itu tidak termasuk dalam klaster manapun.

Anang menerangkan, sebelum hasil tes positif keluar, bayi tersebut merupakan pasien dalam pengawasan (PDP) dan diisolasi mandiri di rumah. Isolasi mandiri dilakukan karena bayi tersebut tidak ke mana-mana dan tidak kontak dengan siapa pun, kecuali keluarganya.

“Dalam satu keluarga ada empat orang. Sudah kita tracing dan segera rapid test. Anggota keluarga dari bayi kita isolasi di rumah mereka dan diawasi aparat desa, kecamatan, dan petugas medis. Hanya bayinya yang dirawat di RSUD,” beber Anang.

Pada bagian, Anang merincikan, jumlah orang dalam pemantauan (ODP) di Probolinggo berjumlah 382 orang. Kemudian, untuk PDP ada sebanyak 42 orang.(*)

Berita ini sudah ditayangkan di Kompas.com dengan link: https://regional.kompas.com/read/2020/04/26/22350591/bayi-15-tahun-positif-corona-asal-penularan-masih-misterius

Berita Terkini