Update Berita Corona

Tiga Warga Bener Meriah Terinfeksi Covid-19 Berdasarkan Rapid Test, Dua di Antaranya Santri

Penulis: Budi Fatria
Editor: Said Kamaruzzaman
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Bupati Bener Meriah, Tgk H Sarkawi bersama Ketua DPRK, Mhd Saleh dan Wakil Ketua I DPRK, Tgk Husnul Ilmy SSy, serta Wakil Ketua II DPRK, Anwar menyerahkan bantuan bibit padi untuk ketahanan pangan kepada warga Kecamatan Timang Gajah, Kabupaten Bener Meriah, Rabu (29/4/2020).

Laporan Budi Fatria | Redelong

SERAMBINEWS.COM, REDELONG - Sebanyak tiga warga Kabupaten Bener Meriah kemungkinan terinfeksi virus Corona setelah dilakukan rapid test memberikan hasil reaktif.

Dua di antara warga tersebut merupakan santri Temboro, Jawa Timur, yang merupakan warga Kabupaten Bener Meriah. Sedangkan seorang lagi memiliki riwayat perjalanan ke Medan, Sumatera Utara.

Berdasarkan informasi yang dihimpun Serambi, kedua santri tersebut berinisial MF (19) dan BN (23), yang merupakan saudara sekandung. Mereka baru pulang dari pondok pesantren (Ponpes) Temboro, Jawa Timur. Sedangkan AM (52) dengan riwayat perjalanan Medan, Sumatera Utara, via Bandara Kuala Namu, untuk menjemput ibunya yang baru pulang dari Jakarta.

Bupati dan Anggota DPRK Bener Meriah tak Berhak Bantuan Ketahanan Pangan Rp 500 Ribu Per KK  

Aduh, Ibu Muda Diduga Positif Corona Berdasarkan Rapid Test, Ini Keluhannya Saat Masuk Rumah Sakit

Bertambah Satu Lagi Pasien Positif Covid-19 di Aceh, Santri dari Tamiang

Ketiga warga Bener Meriah tersebut saat ini berada di RSUD Munyang Kute, Kabupaten Bener Meriah, untuk dilakukan pemeriksaan laboratorium.

“Hasil rapid test kedua terhadap dua santri Temboro asal Bener Meriah dan satu warga yang baru pulang dari Medan dinyatakan positif,” ujar Wakil Ketua Tim Bidang Informasi dan Publikasi, Wahidi SPd MM kepada wartawan, Jumat (1/5/2020).

Disebutkan Wahidi, sebelumnya mereka sudah pernah menjalani rapid test pertama, yang juga memberikan hasil positif. Menurut Wahidi, rapid test pertama dilakukan pada hari ketujuh setelah mereka pulang ke Kabupaten Bener Meriah.

Sedangkan rapid test yang kedua dilakukan pada hari ke-15. “Selama ini mereka bukan sebagai ODP, karena tanpa gejala dan mereka melakukan isolasi mandiri di rumah masing-masing,” ungkap Wahidi.

Saat ini kedu santri tersebut berada di RSUD Munyang Kute untuk dilakukan pemeriksaan laboratorium sebagai bahan pertimbangan dilakukan swab tenggorokan. “Pihak RSUD Munyang Kute sudah berkoordinasi dengan pihak RSUZA Banda Aceh untuk mendapatkan arahan lebih lanjut,” sebutnya.

Rapid test merupakan teknik pengetesan keberadaan antibodi terhadap serangan kuman di dalam tubuh. Hasil rapid test tak boleh dan tak bisa digunakan secara mandiri untuk mengonfirmasi keberadaan atau ketiadaan infeksi virus corona SARS-CoV-2 penyebab Covid-19 di dalam tubuh. Untuk mengonfirmasi keberadaan virus corona secara akurat, harus dilakukan test swab dengan meteode PCR (polymerase chain reaction).

Berita Terkini