Berikut ini kritikan Najwa Shihab kepada DPR ditengah pandemi virus corona.
Kepada tuan dan puan para anggota DPR yang terhormat. Apa kabar hari ini? Sepertinya tidak sebaik biasanya. Sama, di sini pun begitu.
Kita semua memang sedang diuji. Hidup memang tak selalu baik kan?
Seperti kami-kami ini, tuan dan puan juga mungkin lebih banyak bekerja dirumah.
Kalau lihat siaran sidang atau rapat terbuka di Gedung DPR sekarang sih keliatan banyak kursi yang kosong. Eh, tapi biasanya juga kosong kan ya?
Tuan dan puan anggota DPR yang terhormat. Saya perhatikan parlemen-parlemen negara lain fokus melawan corona.
Tapi rasa-rasanya, isu-isu yang keluar dari Senayan belakangan kok kebanyakan tidak terkait corona ya.
Kami malah membaca kok DPR bersemangat membahas isu-isu lain.
Contohnya, Rancangan Undang-Undang Cipta Kerja yang banyak ditolak karena dinilai mementingkan kepentingan investor diatas kebutuhan pekerja.
Presiden Jokowi pekan lalu sempat menyatakan pemerintah dan DPR menunda pembahasan salah satu kluster di Rancangan Undang-Undang itu, klaster ketenagakerjaan.
Ini untuk memberi kesempatan mendalami substansi dan mendapat masukan dari banyak pihak.
Berpegang pada alasan itu, maka sudah seharusnya klaster lain dalam RUU Cipta kerja pun perlu ditinjau ulang.
Karena yang lain juga bukan tanpa masalah. Terutama dari perspektif lingkungan dan keadilan ganjer.
Tidak cukup hanya menunda pembahasan satu klaster saja.
Ada juga RUU lain yang masih nekat mau dibahas. Ada RUU KUHP yang tahun lalu diserbu unjuk rasa.