Berdasarkan data dari Tim Gugus Tugas Covid-19 Kabupaten Bener Meriah, 3.242 warga dan yang masih dalam pemantauan tim kesehatan 640 warga.
Laporan Budi Fatria | Bener Meriah
SERAMBINEWS.COM, REDELONG - Selama pandemi covid-19 dari bulan Maret 2020 sampai dengan Mei 2020 sudah tercatat sebanyak 3.242 warga dari bebagai daerah di Indonesia pulang ke Kabupaten Bener Meriah.
Kebanyakan di antara mereka para pelajar dan mahasiswa.
Berdasarkan data dari Tim Gugus Tugas Covid-19 Kabupaten Bener Meriah, 3.242 warga dan yang masih dalam pemantauan tim kesehatan 640 warga.
Ketua Fraksi Golkar DPRK Bener Meriah, Darwinsyah meminta tim gugus tugas Covid-19 Kabupaten Bener Meriah untuk mendata dengan akurat dan mengawasi secara ketat terhadap warga tersebut.
“Petugas harus mendata dengan akurat dan melakukan pengawasan secara ketat,” ujar Darwinsyah kepada wartawan, Sabtu (2/5/2020).
• Tempat Isolasi di Lhokseumawe tak Ditempati, Padahal ODP Sempat Tercatat 44 Orang
• Tiga Warga Bener Meriah yang Hasil Rapid Tesnya Reaktif Covid-19 Telah Dilakukan Pengambilan Swab
• 21 Tahun Tragedi Simpang KKA Aceh Utara, Aparat dan AGAM Salahkan Provokator
Selain itu, Darwinsyah, juga meminta kepada Tim Gugus Tugas Covid-19 Bener Meriah untuk tidak menutup-nutupi data dan informasi terhadap warga yang pulang ke Kabupaten Bener Meriah.
Pasalnya, kata Darwinsyah, yang tidak terdata ini yang paling dikhawatirkan, karena mereka bebas berkeliaran dan berinteraksi dengan masyarakat lain.
“Kami dari DPRK mengharapkan tim gugus tugas mulai dari tingkat kabupaten, kecamatan dan kampung untuk betul-betul mendata dan mengawasi warga yang baru pulang dari daerah terjangkit Covid-19,” harap Darwinsyah.
Menurut Darwin, jika penanganan secara terstruktur, terskema dengan baik, insya Allah penyebaran wabah covid-19 di Kabupaten Bener Meriah bisa ditekan.
“Seperti para pedagang di hari pekan yang perlu ditinjau ulang, dan juga perjual-penjual takjil Ramdahan perlu diawasi secara ketat untuk tetap mematuhi social distancing dan physical distancing,” pungkas Darwin.
Kemudian juga kata Darwin, warga yang membeli takjil Ramadhan juga harus diawasi untuk menerapkan social distancingdan tetap menggenakan masker.
“Selama ini yang kita lihat dilapangan penjual dan pembeli bebas tidak terlihat adanya penerapan social distancing, ini sangat mengkhawatirkan,” ungkapnya.
Selain itu, Darwin menyampaikan DPRK Bener Meriah juga akan segera mengusulkan pembetukan tim khusus untuk membatu Bupati Bener Meriah dalam menangani Covid-19.