“Jika hujan berlanjut, dipastikan air yang masuk ke rumah semakin tinggi,“ kata Amri Lubis, seorang warga Leu-U, Mata Ie.
Laporan Nasir Nurdin | Banda Aceh
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH – Sejak Kamis (7/5/20) malam, kolam pemandian Mata Ie, Kecamatan Darul Imarah, Aceh Besar tak lagi berbentuk akibat ‘terjangan’ air dari pegunungan.
Air yang sudah melampaui kapasitas bendung meluap dan memasuki aliran Krueng Daroy dan cabang-cabangnya dalam wilayah Aceh Besar hingga ke Kota Banda Aceh, termasuk melewati Pendopo Gubernur di Peuniti, Kecamatan Baiturrahman.
• BREAKING NEWS - Geurute Longsor, Lalu Lintas Lumpuh Total
• 43 ODP di Lhokseumawe Selesai Jalani Isolasi Mandiri, Hanya Tersisa Satu Orang Lagi
Pantauan Serambinews.com, di hulunya, di dekat mulut kolam, sejak Jumat pagi, permukiman warga yang berhadapan dengan Dodik Mata Ie, wilayah Gampong Leu-U, Kecamatan Darul Imarah, Aceh Besar terendam. Beberapa keluarga sudah mengungsi, ke titik-titik aman.
Wilayah permukiman yang ikut terimbas air kiriman dari Mata Ie antara lain Geundrieng, Garot Keutapang, kawasan Peuniti, dan beberapa kawasan lain, baik di Aceh Besar maupun Banda Aceh.
Jika mengacu pada laporan cuaca dari BMKG, hujan lebat masih berpotensi terjadi pada Jumat (8/5/20) di wilayah Kota Banda Aceh dan Aceh Besar.
“Jika hujan berlanjut, dipastikan air yang masuk ke rumah semakin tinggi,“ kata Amri Lubis, seorang warga Leu-U, Mata Ie di sela-sela mengevakuasi anggota keluarganya, Jumat (8/5/20) siang. (*)