Forensik Digital
Trunoyudo juga mengatakan pihaknya masih terus menyelidiki peristiwa itu.
Salah satu penyelidikan dilakukan lewat menguji keotentikan rekaman video yang terlanjur beredar luas di jagad media sosial.
Apakah video yang terlanjur beredar luas di media sosial sesuai dengan fakta sosial yang ada atau terdapat aspek rekayasa media atau editing dalam rekaman video berdurasi tak lebih dari tiga menit itu.
"Terkait video kami akan melakukan digital forensik. Artinya apakah video tersebut sesuai dengan fakta yang ada di lapangan, dan tidak ada editan, sehingga Ini sah," ujarnya di Mapolda Jatim, Kamis (21/5/2020).
Tak cuma itu, ungkap Trunoyudo, pihaknya juga akan menggali keterangan terhadap para saksi, mulai dari TNI, Polri, Satpol PP, Dinas Perhubungan, Linmas dan institusi jajaran samping lainnya, yang melihat insiden tersebut sekira pukul 16.45 WIB, Rabu (20/5/2020) kemarin.
Guna memastikan kesesuaian antara hasil digital forensik terhadap keterangan saksi mata yang ada di lokasi.
"Ini terkait kesaksian sesuai dengan fakta yang ada di video," jelasnya.
Trunoyudo juga menambahkan, pihaknya akan memeriksa kebenaran kepemilikan mobil Toyota Camry bernopol N-1-B yang ditumpangi oleh pria berjubah itu, untuk mengidentifikasi kepemilikan asli mobil tersebut.
"Kami melakukan pengecekan identifikasi nomor polisi (nopol) kendaraan terhadap kepemilikan," pungkasnya.
Kronologi kejadian
Sebelumnya, Kabid Humas Polda Jawa Timur, Kombes Pol Trunoyudo, mengatakan, insiden itu terjadi saat petugas melakukan pemeriksaan terhadap mobil merek Toyota Camry di exit tol Satelit Surabaya.
Peristiwa tersebut diketahui terjadi pada Rabu, 20 Mei 2020 sekitar pukul 16.45 WIB.
Ketika itu, mobil bernomor polisi N1B itu diminta putar balik oleh petugas karena melanggar aturan PSBB.
Adapun pelanggarannya antara lain pengemudi mobil tersebut tidak menggunakan masker, jumlah penumpang di mobil itu pun melebihi ketentuan yang diatur selama penerapan PSBB.