Risiko ekonomi lainnya, bisa jadi pertumbuhan ekonomi akhir tahun sekitar -3,5 sampai -4%, ini mengkhawatirkan, juga inflasi rata-rata mendekati dua digit, atau bahkan melewati dua digit.
Dia mengatakan kondisi hidup masyarakat akan terpuruk, daya beli menurun, stabilitas sosial, ekonomi dan politik terganggu dan bergejolak.
Secara makro ekonomi merupakan turunan dari ketidakstabilan secara nasional berdampak ke Aceh, karena anggaran belanja APBN semakin defisit, perekonomian terpuruk dan ancaman sosial politik semakin mengkhawatirkan.
Pemerintah Aceh diharapkan sudah mempersiapkan menuju "New Normal" sejak dini, agar mampu bangkit lebih awal dengan program ekonomi ketakyatan.
“Lebih baik berfpkir untuk rakyat sejak awal, hilangkan kepentingan politik elit jangka pendek. Jika ini dapat dilaksanakan akan membangkitkan ekonomi Aceh, bahkan berdampak jangka panjang yang lebih baik lagi,” tutup pakar ekonomi Aceh itu.(*)