Laporan Zainun Yusuf | Aceh Barat Daya
SERAMBINEWS.COM, BLANGPIDIE - Mobil double cabin yang tenggelam banjir luapan di aliran Krueng (Sungai) Beukah, Kecamatan Blangpidie, Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) yang terjadi tiba-tiba, Jumat sore, berhasil dievakuasi, Sabtu (23/5/2020) siang.
Setelah banjir luapan surut, mobil double cabin warna hitam tersebut masih tetap berada dalam sungai lokasi ditenggelamkan luapan yang naik secara tiba-tiba, Jumat (22/5/2020) sore, sekitar pukul 16.30 WIB.
Mobil double cabin milik Safran (38) warga Desa Lapang, Johan Pahlawan Meulaboh, Aceh Barat, dievakuasi dari dalam sungai dengan bantuan alat berat, jenis beko loder milik Badan Penanggulangan Bencana Kabupaten (BPBK) Abdya.
Evakuasi juga dibantu masyarakat Desa Meudang Ara dan Desa Seunaloh serta anggota keluarga Safran di Blangpidie.
Wakil Bupati (Wabup) Abdya, Muslizar MT, didampingi Keuchik Gampong Seunaloh, Muhammad Isa memantau langsung kegiatan evakuasi mobil nahas tersebut.
Mobil double cabin dimana sebagian bannya sudah tertimbun batu kerikil di dasar sungai ditarik dengan tali nilon oleh alat berat, kemudian dibantu dorong sejumlah warga.
Evakuasi berhasil menarik double cabin sampai ke atas bantaran sungai sekira pukul 9.00 WIB, tadi.
Double cabin Nomor Polisi BK 8703 CF itu tampak dalam kondisi rusak berat setelah sekitar 16 jam tenggelam total dalam luapan banjir di dalam aliran Sungai Krueng Beukah.
Kaca depan hancur diterjang banjir yang menyeret sisa potongan kayu, malahan satu potong sisa potongan kayu bersarang dalam kabin.
Bodi mobil ringsek di sejumlah titik karena hantaman potongan kayu yang diseret arus banjir. Sampah dan ranting kayu juga tersangkut dalam kabin.
Warga dibantu sejumlah anggota keluarga dari Safran bekerja membersihkan mobil yang rusak berat tersebut.
Peristiwa sangat dramatis dan sangat menegangkan itu terjadi saat aliran Krueng (Sungai) Beukah yang membelah kawasan Kecamatan Blangpidie, Kabupaten Abdya, meluap secara tiba-tiba setelah diguyur hujan di bagian hulu sungai, Jumat (22/5/2020) sore.
Banjir luapan yang tidak disangka-sangka itu menenggelamkan satu unit mobil jenis double cabin yang sedang dicuci pemiliknya di tepi sungai sisi tebing Desa Meudang Ara, Blangpidie.
Air sungai naik secara tiba-tiba sempat menjebak Safran bersama istri dan dua anak kemenakannnya di atas kap mobil beberapa saat. Sedangkan tiga orang anak dari Safran berhasil menyelamatkan diri ke atas bantaran Sungai Krueng Beukah.
Arus sungai semakin tinggi akhirnya menghanyutkan Safran bersama istri dan dua anak laki-laki berumur 4 dan 10 tahun yang sebelumnya sempat bertahan di atas kap mobil, namun permukaan air sungai semakin tinggi.
Safran berjuang keras memegang istri dan dua orang anak kemenakannya yang diseret arus menuju arah jembatan rangka baja lintasan Blangpidie-Cot Manee.
Menyaksikan ada empat orang (dua diantranya anak-anak) yang sangat terancam jiwanya diseret arus banjir, sejumlah warga Desa Seunaloh dan Desa Meudang Ara, termasuk Keuchik Gampong Seunaloh, Muhammad Isa nekat terjun ke dalam sungai untuk memberikan pertolongan.
Beberapa pemuda dari Jalan Manyang segera terjun dari atas jembatan rangka baja ke dalam sungai yang sedang meluap tersebut guna membantu korban yang hilang timbul di atas permukaan air.
Upaya pertolongan dari warga yang sangat dramatis dan perjuangan Safran sendiri akhirnya berhasil menyelamatkan mereka yang diseret arus sungai besar di Kabupaten Abdya, itu.
Safran, bersama istri dan dua anak kemenakannya berhasil digiring oleh warga yang nekat membantu ke sisi tebing sungai lokasi ibu-ibu mencuci arah tebing Desa Lhueng Asan atau berjarak sekitar 200 meter dari lokasi kejadian.
Selamat dari kejadian itu, Safran segera membawa istri dan dua anggota keluarganya ke rumah sakit untuk diperiksa. “Alhamdulillah. Kondisi istri dan anak-anak sehat-sehat,” kata Safran.
Safran asal Desa Keude Siblah Blangpidie, Abdya sekarang menetap bersama istri dan anak-anaknya di Jalan Letnan Mubin, Desa Lapang, Kecamatan Johan Pahlawan, Meulaboh, Aceh Barat.
Keluarga ini pulang ke Desa Keude Siblah, Blangpidie, Abdya pada Kamis malam dengan maksud berlebaran di kampung.(*)
• Meugang di Abdya, Harga Daging Melambung Rp 200.000 Per Kg, Bengini Sikap Masyarakat
• BMKG Imbau Warga Waspada Angin Kencang dan Gelombang Tinggi di Barat Selatan Aceh
• Viral, Pemuda ini Mendadak jadi Imam Shalat, Calon Mertuanya jadi Makmum
• Pulau Banyak Dilanda Cuaca Buruk, Rumah Rusak dan Jalan Putus