Akibatnya, warga Desa Rerebe dan warga beberapa desa lain di Kecamatan Tripe Jaya untuk keluar dari kecamatan ini harus melalui jalur Nanga, Kecamatan Terangun, yang jaraknya lebih jauh.
Laporan Rasidan | Gayo Lues
SERAMBINEWS.COM, BLANGKEJEREN - Material longsor yang menutupi badan jalan di Desa Pasir, Gayo Lues, hingga kini belum dibersihkan.
Padahal longsor itu sudah terjadi sekitar 20 hari lalu.
Akibatnya jalan menuju Kecamatan Tripe Jaya, Gayo Lues ini lumpuh total.
Warga Desa Rerebe dan warga beberapa desa lain di Kecamatan Tripe Jaya untuk keluar dari kecamatan ini harus melalui jalur Nanga, Kecamatan Terangun, yang jaraknya lebih jauh dan jalannya berlumpur karena belum diaspal.
Amatan Serambinews.com, Jumat (29/5/2020), di jalan alternatif yang sudah berlumpur ini hanya dijumpai kerbau.
• Mahathir Mohamad dan Putranya Dipecat Partai Bersatu, Syed Saddiq dan Maszlee Malik Juga Dipecat
• Pakar Virus Jerman: Isolasi 14 Hari tidak Diperlukan
• Pengelola Transportasi Harus Sediakan Pembayaran Nontunai untuk Mencegah Penularan Covid-19
"Material longsor di lintasan Pasir-Rerebe, Kecamatan Tripe Jaya belum dibersihkan sehingga warga menjadi terkurung," kata seorag warga Desa Rerebe, kepada Serambinews.com Jumat (29/5/2020).
Menurut warga, ada isu yang berkembang selama ini, tumpukan material longsor itu sengaja tak dibersihkan.
Alasannya agar warga daerah lain tak bebas keluar masuk ke daerah di Kecamatan Tripe Jaya selama masa pandemi Covid-19 ini.
Apalagi di Desa Rerebe, Kecamatan Tripe Jaya, ada lokasi wisata Air Terjun Kolam Biru yang banyak didatangi pengunjung, sehingga dengan tertutupnya badan jalan akibat material longsor itu, orang tak bisa melintas.
Hal yang sama juga disampaikan Plt Sektaris Desa Rerebe, Kecamatan Tripe Jaya, Iskandar, yang dikonfirmasi Serambinews.com secara terpisah, Jumat (29/5/2020). (*)