Luar Negeri

Dua Polisi Tertembak dan Satu Ditusuk di Leher Saat Kawal Demo Menentang Kematian George Floyd

Editor: Faisal Zamzami
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ratusan orang berkumpul memblokir jalan saat mengikuti demonstrasi menentang kematian George Floyd, di depan Kedutaan Besar AS di London, Inggris, Minggu (31/5/2020). Kematian George Floyd setelah lehernya ditindih lutut polisi berkulit putih di Minneapolis, AS, turut menimbulkan reaksi keras dari banyak orang di berbagai negara. (AFP/JUSTIN TALLIS)

SERAMBINEWS.COM, BROOKLYN - Sebanyak dua polisi tertembak dan satu polisi ditusuk saat bertugas di tengah jalannya demonstrasi George Floyd.

Ketiga polisi itu terluka usai berkonfrontasi dengan seorang tersangka di Brooklyn, Amerika Serikat (AS), Rabu malam (3/6/2020).

Dilansir dari New York Post, insiden bermula saat seorang tersangka mendekati seorang polisi di Church Avenue dekat Flatbush Avenue sekitar pukul 23.45, dan menusuknya di leher, kata seorang sumber polisi.

Beberapa polisi lalu mendatangi lokasi kejadian dan satu orang menodongkan senjata, lanjut sumber itu.

Polisi dan tersangka kemudian saling berebut senjata, yang berujung dengan terlukanya satu polisi di tangan dan yang lain di lengan.

Seorang sersan lalu menuju TKP dan menembak tersangka.

Para polisi yang terluka langsung dilarikan ke Rumah Sakit Kings County dengan luka-luka yang tidak mengancam jiwa, kata pihak berwenang.

Tersangka langsung ditahan di tempat kejadian.

Dia dilaporkan dalam kondisi kritis.

 "Tampaknya itu adalah serangan pengecut, tercela, sepenuhnya tidak beralasan pada polisi yang tidak berdaya," kata komisaris NYPD Dermot Shea pada konferensi pers setelah penembakan.

"Saya pikir kita semua sudah muak, apa yang kita katakan adalah kekerasan ini harus dihentikan."

Warga Flatbush, Jean Jones, mengatakan dia sedang mengemudi di East 21 dekat Church Avenue ketika menyaksikan penembakan itu berlangsung.

Jones berujar, dia melihat setidaknya dua polisi bergegas keluar dari mobil dan mulai menembak.

"Saya melihat mereka menembak dan kemudian dua petugas itu bersembunyi di belakang mobilnya, seperti berusaha agar tidak tertembak," kata Jones dikutip dari New York Post.

"Saya mendengar suara tembakan," lanjutnya seraya menyebut ada sekitar 16 tembakan.

"Itu jumlah yang banyak. Saya mengkhawatirkan para polisi.

Sangat disayangkan hal-hal semacam itu bertambah buruk," imbuhnya.

Penembakan itu terjadi di tengah demonstrasi menuntut keadilan atas kematian George Floyd.

Para demonstran memadati Brooklyn pada Rabu malam, tetapi tidak di dekat lokasi kejadian penembakan.

Derek Chauvin, Eks Polisi Pembunuh George Floyd, Terancam Dipenjara 40 Tahun

Dalam foto yang dirilis Penjara Hennepin County pada 31 Mei 2020, nampak Derek Chauvin ketika diambil tampak depan dan samping. Mantan polisi Minneapolis itu dituding membunuh George Floyd, setelah videonya menindih leher pria kulit hitam berusia 46 tahun selama hampir sembilan menit viral di media sosial. (AFP PHOTO/Hennepin County Jail/HANDOUT) 

Derek Chauvin, eks polisi Minneapolis yang menjadi pembunuh George Floyd, terancam dipenjara 40 tahun.

Ancaman itu muncul setelah jaksa menambahkan satu pasal lagi kepada Chauvin, di mana tiga rekannya yang lain juga ditahan.

Saat ditangkap pada Jumat pekan lalu (29/5/2020), Derek Chauvin dikenakan tuduhan pembunuhan tingkat tiga dan pembunuhan tak berencana tingkat tingkat dua.

Pada Rabu (3/6/2020), jaksa menambahkan satu pasal lagi yakni pembunuhan tingkat dua, sebagimana diwartakan Associated Press.

Eks polisi berusia 44 tahun itu diyakini tak sengaja menewaskan George Floyd, di mana dia juga dianggap melakukan kejahatan lain, yaitu penyerangan tingkat tiga.

Tiga tuduhan yang dijeratkan kepada Chauvin membuatnya terancam dipenjara 40 tahun, meningkat dari ancaman sebelumnya, yakni 25 tahun.

Selain Chauvin, tiga eks penegak hukum Minneapolis lainnya, Tou Thao, Thomas Lane, dan J Alexander Kueng juga terancam dibuki dengan durasi serupa.

Sebagaimana diberitakan NBC News, ketiganya mendapat tuduhan membantu dan bersekongkol untuk membunuh Floyd, dalam insiden Senin pekan lalu (25/5/2020).

Keempatnya langsung dipecat dari kesatuan begitu video Chauvin menindih leher Floyd, yang ditangkap karena diduga menggunakan uang palsu, viral di media sosial.

 Berdasarkan catatan Penjara Hennepin County, ketiganya ditahan pada Rabu malam waktu setempat, dengan uang jaminan 1 juta dollar AS (Rp 14 miliar).

Ordo Fraternal Kepolisian Minnesota tidak merespons awak media terkait keputusan jaksa untuk menambahkan tuntutan kepada Chauvin.

Jaksa Agung Minnesota, Keith Ellison, meminta publik untuk sabar karena bagi timnya, menangani kasus ini adalah tugas yang berat.

"Saya merasakan beban yang luar biasa. Bisa saya katakan, saya tidak senang akan tugas ini, karena tanggung jawabnya berat,"jelas Ellison.

Dia menerangkan, keputusannya untuk menambahkan tuntutan kepada Chauvin, maupun menahan tiga koleganya, bukan karena tuntutan publik.

Ellison menjelaskan, tuntutan pembunuhan tingkat satu membutuhkan pembuktian praduga, di mana faktanya tidak mendukung saat ini.

Dari kiri, Derek Chauvin, J. Alexander Kueng, Thomas Lane dan Tou Thao. Chauvin didakwa melakukan pembunuhan tingkat dua atas George Floyd, seorang pria kulit hitam yang meninggal setelah ditahan olehnya dan petugas kepolisian Minneapolis lainnya pada 25 Mei. Ada pun Kueng, Lane, dan Thao dituduh membantu dan bersekongkol dengan Chauvin.(AP/Hennepin County Sheriffs Office)

 Karena itu, timnya menambahkan tudingan Chauvin melakukan serangan yang tak sengaja membunuh Floyd, di mana sesuai dengan syarat pembuktian level dua.

"Kepada keluarga Floyd, kepada masyarakat sekalian, kami akan mencari keadilan baginya. Dia begitu bernilai, kami akan membuktikannua," janjinya.

Kematian Floyd memicu serangkaian aksi protes di puluhan kota AS selama sepekan terakhir, dengan kadang disertai bentrokan melawan aparat.

Keluarga Floyd dalam konferensi pers awal pekan ini menuturkan, berdasarkan hasil autopsi Floyd menjadi korban pembunuhan.

Pengacara keluarga itu, Benjamin Crump, menyatakan apa yang diperbuat Derek Chauvin terhadap mendiang layak dikategorikan tingkat satu.

Sebab dalam pandangannya, Chauvin jelas sengaja menindih leher George Floyd. Apalagi, dia melakukannya selama hampir sembilan menit.

Minta Doa Agar Covid-19 Cepat Berlalu, Dyah Erti Idawati Silaturrahmi dengan Ulama Kharismatik Aceh

Gajah Hamil Mati Setelah Makan Nanas Isi Petasan dan Meledak di Mulutnya, India Janji Usut Pelaku

Polres Simeulue Salurkan Bantuan 10 Ton Beras, Ini Sasarannya

 

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Dua Polisi Tertembak dan Satu Ditusuk di Leher Saat Demo George Floyd",

Berita Terkini