Luar Negeri

Donald Trump Diserang Hacker, Diduga Didanai Tiongkok dan Iran

Editor: Faisal Zamzami
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Donald Trump

SERAMBINEWS.COM - Diketahui sebelumnya Donald Trump akan kembali mencalonkan diri pada pemilihan presiden Amerika Serikat mendatang.

Namun, nampaknya proses pencalonan dirinya kali ini mengalami ganjalan.

Pasalnya Google melaporkan bahwa adanya serangan hacker yang dilakukan kepada staff kampanye Trump.

Hal ini disampaikan oleh Google Threat Analysis Group (TAG) yang merupakan divisi keamanan di Google yang melacak kelompok peretasan.

TAG mengamati bahwa saat ini sedang terjadi banyak tindakan phising yang dikirimkan oleh sejumlah hacker yang berasal dari Tiongkok dan Iran.

Dugaan mengatakan kalau apa yang dilakukan oleh hacker itu disponsori oleh dua negara tersebut.

"Baru-baru ini TAG melihat kelompok APT China menargetkan staf kampanye Biden dan APT Iran dan APT Iran menargetkan staf kampanye Trump dengan phising," ucap Shane Huntley, selaku kepala TAG, seperti yang dikutip dari Zdnet.

Sebagai informasi, Biden merupakan pesaing Trump yang akan ikut melenggang ke dalam pencalonan presiden baru Amerika Serikat.

Lengkapnya Huntley membocorkan kalau serangan ini dilakukan oleh APT31 (penyerangan staf Biden) dan APT35 (penyerangan staf Trump).

APT31 dikenal juga dengan nama Zirconium yang merupakan kelompok peretas yang sudah eksis sejak tahun 2016.

Rekam jejak dari hacker asal Tiongkok ini adalah incarannya terhadap perusahaan asing utuk mencuri kekayaan intelektual dan entitas diplomatik.

Sedangkan untuk APT35, mereka dikenal dengan nama lain Newscaster yang kerap melakukan spionase secara siber dan disponsori oleh Pemerintah Iran.

Kelompok ini telah berdiri sejak tahun 2014 dengan menargetkan organisasi di media, militer AS dan Timur Tengah, personel diplomatik pemerintah, sektor teknik, layanan bisnis, dan telekomunikasi.

Meski adanya laporan phising, Huntley menyatakan kalau Google tidak melihat adanya tanda-tanda keberhasilan serang tersebut.

Ia justru mengingatkan untuk para pengguna agar memperbanyak pengetahuan mengenai tindakan phising.

Halaman
12

Berita Terkini