"Jika kita tidak jaga, maka gajah langsung turun. Satu hektare saja sebentar telah habis disantap satwa bertubuh besar itu," jelas Alhadi yang juga mantan Keuchik Bangkeh, Kecamatan Geumpang.
Laporan Muhammad Nazar I Pidie
SERAMBINEWS.COM, SIGLI - Belasan kawanan gajah liar kembali meneror tiga gampong di Geumpang Pidie, sejak dua hari terakhir.
Ketiga gampong tersebut meliputi Keune, Bangkeh, dan Polo Lhoi.
Gerombolan gajah liar ke luar dari habitatnya, guna memburu tanaman padi warga yang siap panen.
"Petani harus begadang malam untuk menghalau kawanan gajah liar. Pengusiran binatang besar itu menggunakan mercon," jelas anggota DPRK Pidie, Alhadi A Gani, kepada Serambinews.com, Kamis (11/6/2020).
Ia menyebutkan, warga harus bergantian berjaga untuk menghalau satwa dilindungi negara tersebut.
Sebab, kawanan gajah akan kembali mengobrak-abrik padi siap panen pada sore dan malam hari.
• Gertak AS, Korut Minta Amerika Tak Campuri Urusan Hubungan dengan Korsel Jika Ingin Pilpres Lancar
"Jika kita tidak jaga, maka gajah langsung turun. Satu hektare saja sebentar telah habis disantap satwa bertubuh besar itu," jelas Alhadi yang juga mantan Keuchik Bangkeh, Kecamatan Geumpang.
Ia menambahkan, petani harus melakukan cepat panen sebelum menjadi santapan kawanan gajah liar.
Kawanan gajah berkeliaran hanya sekitar 500 meter dengan pemukiman penduduk.
Sehingga, sekarang warga menggunakan mesin pemotong maupun memotong secara tradisional memanen tanaman padi. (*)
• Harga TBS Kelapa Sawit di Subulussalam Naik Rp 20/Kg, Petani Mengaku belum Sebanding Biaya Perawatan