Pendatang Baru di Pelayaran Aceh, Putri Anggreni Kapal Mewah ke Sabang dan Pulo Aceh

Editor: bakri
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

MV Putri Anggreni, kapal jenis Catamaran yang akan melayani pelayaran penumpang dari Banda Aceh ke Sabang dan Pulo Aceh.

Mengapung kokoh dengan dua lambung yang bergandengan, kapal mewah jenis catamaran akan menjadi pendatang baru dalam dunia pelayaran Aceh. Kapal yang bentuknya menyerupai yacht ini akan melayari rute Uleelheu Banda Aceh ke Balohan Sabang dan Lamteng Pulo Aceh.

Dalam dunia pelayaran Aceh, beroperasinya kapal jenis catamaran (dua lambung) untuk penyeberangan merupakan yang pertama kalinya. Kapal ini dianggap akan lebih aman goncangan ketika dihantam gelombang, sehingga akan menjamin kenyamanan penumpang.

Kapal ini juga memiliki desain yang sangat mewah, pada body luarnya tertera tulisan Sabang Harbour dan Visit Aceh. Sedangkan MV Putri Anggreni 02 ditabalkan sebagai nama kapal tersebut.

Fasilitas dalamnya sudah mengungguli beberapa angkutan laut yang sudah duluan beroperasi. Hadir dengan kapasitas 178 seat, kapal ini dilengkapi ruang VIP, AC, televisi LED di beberapa sudut, minibar, dua kamar mandi yang mewah, serta geladak kapal yang sangat instragramable.

Nantinya, kapal ini akan melayani dua rute, yaitu Ulee Lheue - Balohan Sabang dan Ulee Lheue - Pulo Aceh. Rencananya akan ada tiga kapal serupa yang didatangkan, tapi saat ini baru satu kapal yang sudah tiba.

Adalah drg H Marwan, pengusaha asli Sabang yang membawa pulang kapal tersebut pulang Aceh. Motivasinya sederhana, hanya ingin ada kapal pelayaran di Aceh yang dimiliki oleh pengusaha lokal dan putra Sabang.

Meski titelnya sebagai dokter gigi, tapi pria ini sudah beberapa tahun lalu meninggalkan profesi itu, karena jiwa bisnisnya lebih tinggi. Berawal dari usaha travel dan kuliner, kini pria yang akrab disapa Pak Dokter ini merambah ke dunia pelayaran/kapal.

Selaku owner kapal, Marwan bercerita, niatnya untuk mengoperasikan kapal penyeberangan dimulai beberapa tahun lalu, ia pun coba menyasar kapal Pulo Rondo, tapi gagal. Akhirnya ia mencari kapal lain di Dumai, namun lagi-lagi gagal.

Empat bulan lalu, melalui seorang kerabat di Jakarta, ia terhubung dengan pemilik kapal di Batam. Akhirnya kesepakatan bisnis pun terjadi, dua kapal akan dibawa pulang. Satu sudah tiba, satu masih proses docking.

"Kita akan evaluasi selama satu bulan, kalau bagus, maka akan ditambah satu kapal lagi. Jadi ada peluang tiga kapal serupa bisa kita bawa pulang ke Aceh," ujar Pak Dokter.

Terkait harga tiket, Pak Dokter selaku pengelola menjamin harganya tidak akan lebih tinggi dari harga yang sudah ada saat ini. Bahkan, katanya, kapalnya akan ada peluang mematok harga lebih ekonomis, namun dengan catatan jika diminta secara resmi oleh Wali Kota atau DPRK Sabang.

Katanya, kehadiran kapal yang memiliki kecepatan hingga 22 knot itu untuk mendukung pertumbuhan pariwisata Sabang maupun Aceh. Karena untuk Sabang - Banda Aceh hanya akan ditempuh selama 45 menit.

Satu yang dijanjikan oleh pihak operator kapal, mereka ingin memberikan kenyamanan kepada para penumpang dengan pelayanan yang maksimal. Bahkan saat ini sedang digagas pembelian tiket melalui travel agent online, seperti Traveloka.

Pihak perwakilan perusahaan kapal, H Musyaffak Asikin mengatakan, kapal itu baru selesai dirakit dalam beberapa bulan yang lalu. Saat ujicoba perdana kapal itu sudah langsung melayani rute internasional, yaitu Tanjung Balai Karimun - Johor (Malaysia).

Namun pandemi covid-19 menghentikan rute tersebut. Gayung bersambut, kesepakatan bisnis terjadi, kapal itu pun dibawa pulang ke Aceh untuk menambah infrastruktur pariwisata.

Halaman
12

Berita Terkini