Laporan Sari Muliyasno | Simeulue
SERAMBINEWS.COM, SINABANG - Sejumlah penerima bantuan sosial non tunai (BSNT) di Simeulue banyak mundur dan beralih menjadi penerima bantuan langsung tunai (BLT).
Ternyata alasan para warga penerima bantuan sosial (bansos) tersebut beralih cukup sederhana, yakni mereka mengaku lebih butuh uang tunai daripada barang.
Sedangkan proses penyaluran BSNT dan bantuan sosial tunai (BST) di Kabupaten Simeulue sudah dimulai. Untuk launching penyaluran bantuan dari pemerintah itu dilakukan langsung oleh Bupati Simeulue, Erli Hasim, Kamis (18/6/2020), di Aula Kantor Camat Simeulue Timur.
Data yang diterima Serambinews.com menyebutkan, jumlah keluarga penerima manfaat (KPM) bantuan sosial tunai (BST) di kabupaten Simeulue sebanyak 4.013 KPM.
Sedangkan untuk penerima bansos non tunai atau BSNT berjumlah 3.216 KPM. Untuk penyaluran perdana di Kecamatan Simeulue itu, dilaporkan sudah tuntas 90 persen.
• Kaway XVI Masuk Zona Merah Penyaluran BLT Tahap Pertama, Ini Dasar Penentuannya
• GeRAK Pertanyakan Kenapa Hanya Sopir sebagai Tersangka dalam Kasus Ilegal Logging di Aceh Jaya
• VIDEO - Pembangunan Gedung Baru DPRK Bireuen Mangkrak
Kepala Dinas Sosial (Kadinsos) Simeulue, Muhammad Arif kepada Serambinews.com, Kamis (18/6/2020), mengatakan, penyaluran BSNT maupun BST itu diupayakan dapat tuntas dilakukan dalam bulan Juni ini.
Terkait adanya penerima BSNT di Simeulue yang mundur dan kemudian memilih menerima bantuan tunai langsung (BLT), menurut M Arif, hal itu tidak ada masalah. Yang dilarang, ujarnya, apabila menerima bantuan ganda alias double.
"Yang keluar (mundur menerima BSNT) tidak ada tekanan apa pun. Alasannya, kadang-kadang ada keluarga tidak membutuhkan barang, tapi membutuhkan uang tunai," ujarnya.
Untuk jumlah penerima BSNT yang mundur di Simeulue, beber Kadinsos, saat ini belum direkap datanya lantaran belum semua desa menyerahkan data lengkap ke dinas. "Kelebihan anggarannya, kita kembalikan ke kas negara," pungkasnya.(*)