Keuchik Gampong Ujung Pulo Rayeuk, Harlizar, mengatakan belum beroperasi lagi gedung pengolahan ikan asin itu karena atapnya rusak akibat diterjang badai tahun 2019.
Laporan Taufik Zass | Aceh Selatan
SERAMBINEWS.COM, TAPAKTUAN - Gedung tempat pengolahan ikan asin di Gampong Ujung Pulo Rayeuk, Kecamatan Bakongan Timur, Aceh Selatan, sudah beberapa bulan terakhir tidak beroperasi.
Keuchik Gampong Ujung Pulo Rayeuk, Harlizar, mengatakan belum beroperasi lagi gedung pengolahan ikan asin itu karena atapnya rusak akibat diterjang badai tahun 2019.
"Atap gedung sudah lama rusak, ikan asin tidak diproduksi lagi. Akibatnya harga ikan basah sangat anjlok karena daya tampung untuk ikan asin berkurang," kata Harlizar kepada wartawan di Tapaktuan, Minggu (21/6/2020)
Selain itu, kata Harlizar, dengan tidak beroperasinya gedung pengolahan ikan asin itu, juga berdampak terhadap ekonomi warga yang selama ini menggeluti usaha ikan asin.
"Oleh karena itu, kami mengharapkan kepada Pemkab Aceh Selatan melalui dinas terkait agar segera memperbaiki atap gedung pengolahan ikan asin demi kelancaran ekonomi di Gampong Ujong Pulo Rayeuk," harapnya.
• Viral Kakak Beradik Hadiahkan Mobil Baru Untuk Ayah, Respon Orang Tuanya di Luar Dugaan
• Aston Villa Vs Chelsea Malam Ini, The Blues Harus Amankan 3 Poin Demi Bertahan di Peringkat Empat
• 7 Tahun Dipelihara Tak Kunjung Besar, Saat Disembeli Pemiliknya Malah Temukan Benda Mahal Ini
Sementara itu, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Aceh Selatan, Dzumairi SPi MT ketika dikonfirmasi wartawan secara terpisah mengaku pihaknya telah menerima laporan kerusakan itu.
"Tetapi tahun ini tidak ada anggaran dan kita akan upayakan menganggarkan untuk perbaikan atap gedung pengolahan ikan asin itu pada tahun 2021," jelasnya. (*)