Padahal, intensitas cahaya di bagian matahari yang tidak tertutup bulan sewaktu gerhana (baik saat gerhana sebagian maupun cincin saat gerhana total) sama dengan waktu-waktu biasa.
Cahaya kuat dari matahari pun bebas melenggang masuk ke mata tanpa bisa dicegah, dan mulai merusak retina.
Proses ini berlangsung tanpa rasa sakit sehingga kerap membuat orang tak sadar matanya mulai rusak.
Tips Aman Melihat Gerhana Matahari
Gerhana matahari cincin (GMC) bakal terjadi pada 21 Juni 2020.
Adapun gerhana matahari itu dapat diamati di beberapa wilayah Indonesia.
Namun, fenomena GMC itu hanya terlihat sekitar 20 persen saja.
Ini foto-foto puncak Gerhana Matahari Cincin, di Singkawang dan Nias terlihat menakjubkan.
Ini foto-foto puncak Gerhana Matahari Cincin, di Singkawang dan Nias terlihat menakjubkan. (Twitter/@infoBMKG)
Bagi Anda yang mengamati GMC tersebut, ada beberapa tips yang mesti dilakukan.
Pasalnya, menatap matahari langsung tanpa pelindung dapat membahayakan retina mata dalam waktu sesaat.
Berikut tips aman melihat gerhana matahari cincin, versi Dosen Ilmu Falak pada Jurusan Astronomi Islam Fakultas Syariah IAIN Lhokseumawe, Tgk Ismail SSy MA, dikutip TribunJabar.id dari Serambinews.com:
1. Menggunakan teleskop yang telah dilindungi dengan filter matahari.
Perlu diingat, walau telah dilindungi dengan filter matahari tetap jangan berlama-lama menatap matahari, hindari jangan sampai lebih dari tiga menit.
Usahakan setelah melihat matahari dalam durasi tiga menit untuk melihat medan pandang yang hijau atau ke arah lain agar mata merasa stabil kembali.
2. Menggunakan kacamata matahari. Kacamata ini terbuat khusus untuk mengamati matahari.
Untuk mendapatkan kacamata matahari tentunya sedikit sulit, namun dengan sistem jual beli online tentu kesulitan tersebut bisa teratasi.