Analisis Terbaru, 9 dari 10 Orang di Bumi Hidup Dengan Polusi Udara, Asean Tinggi Partikel Halus

Penulis: Agus Ramadhan
Editor: Muhammad Hadi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Jakarta menempati urutan pertama untuk kota paling polusi udara di Asia Tenggara.(Bidik layaar Instagram @greenpeaceid)

SERAMBINEWS.COM – Polusi udara adalah pembunuh diam-diam dan berbahaya di seluruh dunia.

Saat ini, 9 dari 10 orang menghirup udara yang mengandung polutan tingkat tinggi.

Konsekuensinya lebih mematikan daripada perang, kekerasan, dan banyak penyakit.

Mengutip dari Science Alert, Sabtu (20/6/2020), sebuah analisis baru pada kualitas udara global antara tahun 2010 hingga 2016 telah dipublish.

Analisis itu menemukan bahwa lebih dari setengah populasi dunia terpapar pada peningkatan kadar partikel halus.

Partikel halus dapat masuk jauh ke dalam paru-paru dan bahkan aliran darah sehingga menyebabkan segala macam masalah kesehatan.

Tragis! Pria Pamekasan Terkubur Hidup-hidup Saat Menggali Sumur, Disaksikan Istri dan Adiknya

Gunung Himalaya Kini Kembali Terlihat dari India, Setelah 30 Tahun Tertutup Polusi Udara

Air Danau Berusia 50.000 Tahun Berubah Warna Menjadi Pink, Kejutkan Para Ilmuan

Selama periode penelitian, rata-rata orang di Amerika Utara dan Eropa lebih sedikit terpapar polusi udara.

Sedangkan orang-orang di Asia Tengah dan Tenggara rata-rata mengalami konsentrasi tertinggi partikel halus di udara.

Sementara, beberapa negara telah membuat kemajuan menuju udara yang lebih bersih di daerah-daerahnya.

"Sementara kebijakan jangka panjang untuk mengurangi polusi udara telah terbukti efektif di banyak daerah, terutama di Eropa dan Amerika Serikat," kata Gavin Shaddick dari University of Exeter.

"Masih ada negara yang memiliki tingkat udara berbahaya yang tinggi polusi, beberapa negara lima kali lebih besar dari standar Organisasi Kesehatan Dunia (WHO),

dan di beberapa negara polusi udara masih meningkat " ungkap Shaddick.

5 Cara Membersihkan Paru-paru dari Polusi Secara Alami, Simak Ulasan Berikut Ini

Sea Squirt, Hewan Kecil Elastis yang Menyerap Polusi Plastik Lautan

Seringkali, ketika kita berpikir tentang polusi udara, kita membayangkan sebuah kota yang dipenuhi kabut asap.

Namun,  temuan baru ini menunjukkan bahwa daerah perkotaan dan pedesaan sama-sama menghadapi tingkat partikel halus yang tidak aman.

Dengan menggunakan data berbasis satelit dan darat, studi ini meneliti tren kualitas udara global, nasional, dan regional selama tujuh tahun, dengan latar belakang upaya udara yang bersih.

Halaman
123

Berita Terkini