Berita Banda Aceh

Partai Aceh Inisiatif Pulangkan Warga Aceh di Malaysia, Ini Langkah yang Ditempuh

Penulis: Subur Dani
Editor: Nurul Hayati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ketua Umum Dewan Pimpinan Aceh (DPA) Partai Aceh (PA), H Muzakir Manaf (Mualem).

"Alhamdulillah, dua hari lalu didampinggi Senator Aceh Fahrul Razi, Mualem sudah bertemu dengan Menteri Perhubungan di Jakarta. Kepada Menhub, Mualem membicarakan langkah pemulangan dengan kapal laut," jelas Saleh.

Laporan Subur Dani | Banda Aceh

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Ketua Umum Dewan Pimpinan Aceh (DPA) Partai Aceh (PA), H Muzakir Manaf (Mualem), saat ini terus melakukan langkah cepat dan lobi maupun komunikasi dengan Pemerintah Pusat (Jakarta) serta Ketua Masyarakat Aceh di Malaysia, terkait rencana pemulangkan sekitar 10 ribu lebih warga Aceh yang kini berada di Malaysia.

Pemulangan ini merupakan langkah nyata, guna mengantisipasi penyebaran wabah Covid-19 yang melanda negara jiran itu.

Sehingga mengakibatkan terbatasnya akses pekerjaan bagi warga Aceh (pendatang) di sana, sehingga terjadinya kekurangan biaya hidup dan bahan makanan pokok.

"Tahap awal, kami merencanakan untuk memulangkan sekitar 3 ribu warga Aceh," kata Mualem melalui Juru Bicara Partai Aceh, Muhammad Saleh, Rabu (1/7/2020) di Banda Aceh.

Selain itu, masih adanya kebijakan pembatasan massal di Malaysia.

Walau massa lock down yang berlaku di Malaysia telah berakhir 9 Juni 2020 lalu.

Pemerintah Aceh Pulangkan Jenazah Pemuda asal Bireuen yang Meninggal di Banten

Namun, tetap saja ada pembatasan, sementara nasib warga Aceh di sana semakin tidak menentu, terutama bagi yang sudah habis masa izin tinggal (permit).

Namun, tak bisa kembali ke Aceh karena keterbatasan biaya.

"Melalui Ketua Masyarakat Aceh di Malaysia, mereka minta untuk kembali ke Aceh. Namun tidak ada biaya untuk pulang. Bahkan, ada menempuh cara alternatif terutama jalur tikus dan itu sangat tinggi resiko bagi keselamatan mereka," sebut Mualem melalui Jubir PA, Muhammad Saleh.

Sebelumnya, DPA Partai Aceh melalui wakilnya di DPR Aceh telah berulangkali meminta Pemerintah Aceh untuk memulangkan warga Aceh di Malaysia.

Namun, setelah ditunggu beberapa lama tak ada respon dan jawaban pasti.

Akhirnya, Mualem memutuskan untuk mengambil inisiatif.

"Warga muslim Rohingya saja kita tampung dan terima di Aceh, apalagi rakyat Bangsa Aceh sendiri yang kini menderita di negeri orang. Ini tugas dan tanggungjawab moral kita semua," tegas Mualem melalui Juru Bicara Partai Aceh (PA), Muhammad Saleh.

Sebagai tindaklanjut dari rencana itu, Mualem telah bertemu dengan Menteri Perhubungan RI, Budi Karya Sumadi.

"Alhamdulillah, dua hari lalu didampinggi Senator Aceh Fahrul Razi, Mualem sudah bertemu dengan Menteri Perhubungan di Jakarta. Kepada Menhub, Mualem
membicarakan langkah pemulangan dengan kapal laut," jelas Saleh.

Kemenag Aceh Ingatkan KUA tak Lakukan Pungli Dalam Memberikan Pelayanan

Selanjutnya, direncanakan Mualem bertemu Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Letjen TNI Doni Monardo, Menteri Pertahanan RI (Menhan) Prabowo Subianto dan Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi.

Tujuan pokok pertemuan adalah, melakukan komunikasi dan koordinasi.

Sebab, semua ini menyangkut hubungan antar negara, kata Mualem melalui Juru Bicara Partai Aceh, Muhammad Saleh.

Sementara itu, beberapa waktu lalu di Banda Aceh, Mualem didampinggi Sekjen DPA Partai Aceh, H Kamaruddin Abu Bakar (Abu Razak) dan pengurus lainnya, telah bertemu dan mengadakan rapat terbatas dengan sejumlah Bupati dan Walikota serta pimpinan DPRA dan DPRK dari Partai Aceh se-Aceh.

"Hasilnya, disepakati untuk menanggung bersama biaya pemulangan dimaksud. Setiap Bupati/Wali Kota dan DPRK, menanggung biaya untuk warganya sendiri. Ini dibagi berdasarkan kabupaten dan kota dari warga yang dipulangkan," jelas Jubir Muhammad Saleh atau akrab disapa Saleh ini.

Mengenai tata cara pemulangan, Mualem dengan tegas meminta Tim DPA Partai Aceh, untuk menerapkan dengan ketat protokol kesehatan.

Mulai dari Malaysia hingga tiba di Aceh.

Termasuk didampingi tim medis seperti dokter dan perawat.

Walhi Aceh Nilai Konflik Satwa Dipicu Karena Maraknya Kerusakan Hutan

"Kami akan tetap melakukan rapid test terhadap warga Aceh yang pulang. Mulai dari Malaysia hingga tiba di Aceh," sebut Saleh.

Sejauh ini, DPA Partai Aceh telah membangun komunikasi yang intensif dengan Ketua Masyarakat Aceh di Malaysia.

Terutama tentang jumlah tahap pertama yang dipulangkan.

Termasuk identitas dan alamat lengkap di Aceh.

Ini penting, saat tiba di Aceh langsung menuju daerah masing-masing.

"Bupati dan wali kota serta pimpinan DPRK setempat, menjemput mereka dan langsung melakukan karantina selama minimal 14 hari di daerah masing-masing,” jelas Mualem melalui Jubir Partai Aceh, Muhammad Saleh.

Sementara itu, Sekjen DPA Partai Aceh Abu Razak, telah menunjuk Tim Pemulangan tersebut, dengan beberapa pembagian tugas.

Pihaknya terus meng-update informasi terkini dari Ketua Masyarakat Aceh di Malaysia, jelas Abu Razak.

Begitupun, dia berharap dan meminta warga yang akan dipulang bersabar.

Sebab, pemulangan ini harus menempuh beberapa syarat, karena melibatkan dua negara.

'Mudah-mudahan semua akan berjalan lancar dan dalam waktu yang tidak terlalu lama," kata Mualem melalui Jubir Partai Aceh, Muhammad Saleh. (*)

UPDATE Covid-19 Indonesia 01 Juli 2020: Rekor 1.385 Kasus Baru, Total 57.770 Kasus, 25.595 Sembuh

Berita Terkini