Lebih lanjut Fikri mendorong agar pemerintah perlu memikirkan konsep hingga penerapan konservasi, terlebih di masa persiapan pembukaan lagi pariwisata, sebelum banyak wisatawan datang.
Ia memaparkan, aspek lingkungan harus terintegrasi dalam program-program pengembangan pariwisata, sehingga pariwisata kita bisa berkelanjutan.
Dokumen perencanaan di tiap kota dan kabupaten juga tingkat provinsi harus ada Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) yang tak terpisahkan dengan Riparda (Rencana Induk Pembangunan Pariwisata Daerah).
Menurutnya tidak perlu memaksakan jumlah wisatawan yang tinggi, terlebih tanpa memperhatikan kelangsungan sumber daya alam.
“Lebih baik kita bisa menjaganya sehingga tidak rusak dan citra pariwisata kita tetap baik,” pungkasnya. (*)