Pak Myong Su, direktur departemen anti-epidemi di Markas Pusat Darurat Anti-epidemi menyatakan, kebijakan yang mereka lakukan membuahkan hasil.
"Tidak ada seorang pun yang terinfeksi dengan virus corona jenis baru di negara kami sejauh ini," kata Pak dilansir AFP Kamis (2/4/2020).
Klaim itu diragukan oleh komandan pasukan AS di Korea Selatan (USFK), Jenderal Robert Abrams. "Itu adalah klaim mustahil berdasarkan semua intel yang kami lihat," katanya.
"Kami tidak akan mengungkapkan sumber dan metode kami tapi (klaim nol virus corona) itu tidak benar. Berapa banyaknya, saya tidak akan beritahu," ujarnya pada Kamis (2/4/2020).
Dilansir dari Kompas.com, petinggi Korea Utara, Kim Jong Un, mengklaim Korea Utara "sukses besar" menangani Covid-19.
Dalam rapat politbiro partai buruh, Kamis (2/7/2020), Kim mengatakan negara itu telah berhasil mencegah masuknya virus yang ganas serta memertahankan stabilitas nasional.
Saat virus corona menyebar di seluruh dunia 6 bulan lalu, Korea Utara menutup seluruh perbatasan dan melakukan isolasi total.
Kim juga mengklaim negaranya tidak memiliki kasus positif Covid-19. Namun para analis tidak sependapat sebagaimana dilansir dari BBC.
Dalam rapat petinggi partai itu, Kim mengatakan telah menganalisis kerja anti-epidemi secara detil selama enam bulan ini.
Dari hasil analisis itu dia menyimpulkan virus corona telah diatasi berkat kepemimpinan Komite Sentral Partai yang visioner.
Kendati demikian, Kim tetap menekankan pentingnya mempertahankan "kewaspadaan tingkat tinggi tanpa kelonggaran terhadap kerja anti-epidemi."
Hal itu ditekankannya karena dia berpendapat virus corona masih menyebar di negara-negara tetangga.
Kewajiban memakai masker di Korea Utara
Akhir Januari 2020, Korea Utara bergerak cepat melawan virus dengan cara menutup seluruh gerbang perbatasan dan mengarantina ratusan warga negara asing di Pyongyang.
Langkah tersebut diikuti dengan karantina total terhadap penduduknya dan penutupan sekolah.