Update Corona di Pidie

Lonjakan Kasus Corona, Ketua IDI Pidie: Antisipasi Pandemi Covid-19 Bukan dengan Vaksin

Penulis: Muhammad Nazar
Editor: Nur Nihayati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

dr Arika Aboebakar

Dikatakan, jarak Banda Aceh dengan Pidie tidak jauh sehingga penyebaran virus sangat mudah.

Laporan Muhammad Nazar I Pidie

SERAMBINEWS.COM, SIGLI- Lonjakan kasus Covid-19 terus terjadi di Aceh.

Saat ini, tercatat 322 kasus Covid-19 terjadi di Aceh dan 17 orang meninggal.

Sementara di Pidie ditemukan lima kasus Covid-19, dan tiga pasien masih dirawat.

" Untuk menghentikan pandemi Covid-19 bukan dengan vaksin, melainkan kerjasama semua kalangan dalam menjalankan protokoler kesehatan," Ketua IDI Pidie, dr Arika Husnayanti Aboebakar SpOG (K) dalam rapat evaluasi Tim Gugus Tugas Covid-19 di Oproom Kantor Setdakab Pidie, Selasa (4/8/2020).

Menurutnya, saat ini semua harus bersatu dalam memperkuat barisan memutuskan mata rantai virus Corona.

IDI Sebut Aceh Butuh Tenaga Medis Tambahan, Dokter Spesialis Paru Minim

Ini Empat Jaksa Penuntut Umum yang Akan Tangani Perkara Proyek Fiktif DPUPR Kota Subulussalam

Ini Cara Rasulullah SAW Mengawali Pagi Hari, Ada Zikir Subuh dan Petang

Dikatakan, jarak Banda Aceh dengan Pidie tidak jauh sehingga penyebaran virus sangat mudah.

Penyebaran virus Corona melalui udara 200.000 partikel yang bisa terinfeksi saat berbicara dengan pasien Covid-19.

Konon lagi, kata Arika, jika pasien batuk bisa tertular langsung dari pasien Covid-19.

Menurutnya, virus Corona telah ada, jangan warga mengabaikannya.

" Jika hinggap di besi jenis stainless steel, maka virus itu bertahan selama delapan jam.

Sementara jika virus Corona bersentuhan dengan kayu maupun kertas, maka bertahan empat hari," tegasnya.

Ia menambahkan, rumah sakit tidak hanya memperhatikan pasien Covid-19, tapi pasien non Covid-19 harus menjadi prioritas.

Seperti ibu hamil, pasien hipertensi dan penyakit lainnya. Angka kematian anak juga paling tinggi terjadi di tengah Covid-19.

Untuk itu, kata Arika, masyarakat harus dilakukan advokasi rerhadap pemahaman penularan virus Corona. (*)

Berita Terkini