Ini dikarenakan memiliki citarasa dan aroma khas buah nangka.
Citarasa kopi liberika ini juga tidak jauh berbeda dengan arabica.
Rasanya tidak terlalu pekat dengan kadar keasamannya seimbang, sehingga menjadi salah satu jenis kopi yang juga sangat digemari, khususnya bagi mereka yang bukan penyuka kopi asam.
Karakter kopi liberika ini juga tidak jauh berbeda dengan jenis kopi lainnya di Indonesia.
Hanya saja, kopi liberika ini memiliki aftertaste, atau rasa tertinggal di mulut usai mencicipinya dan cenderung lebih bersih.
Maka tak heran, kopi liberika ini juga kerap dijarikan sebagai house blend di berbagai kedai kopi kekinian.
• Kawanan Gajah dari Tangse Mengamuk di Keumala Pidie, 4 Lokasi Kebun Warga Diobrak Abrik
• Viral Aksi Heroik ART Lindungi Anak Majikan saat Ledakan di Beirut, Dinding Dekat Anak Itu Rubuh
Edy Azhari merupakan salah satu putra asli Tangse yang ikut mengharumkan nama kopi liberika.
Ayah dua putra yang pernah mengenyam pendidikan di salah satu perguruan tinggi di Jogjakarta ini sangat konsen memperkenalkan kopi Tangse ke Nusantara.
Pemilik Cafe H2E ini juga secara khusus menjual dan sekaligus mempromosikan kopi Tangse ke masyarakat luar.
Cafe letaknya sepelemparan batu di jalan Tangse-Meulaboh ini menjadi incaran warga untuk menikmati kopi khas Tangse.
Di cafe inilah, pria yang akrab disapa Edi Tangse ini berperan penuh menjaga kualitas dan citarasa kopi Tangse.
Mulai dari memilih biji kopi pilihan, proses roasting hingga menjadi barista.
Ini dilakukannya semata-mata untuk menyelamatkan generasi kopi Tangse sehingga kian terjaga keasliannya.
Salah satu kopi yang sangat digemari adalah espresso madu.
Di sini, para pecinta kopi dapat memesannya dengan dua varian rasa, yakni espresso arabica madu maupun espresso robusta madu.