Laporan Yarmen Dinamika | Banda Aceh
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Laboratorium Penyakit Infeksi Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala (Unsyiah) Darussalam, Banda Aceh terus gencar melakukan uji swab Covid-19.
Apalagi saat ini Laboratorium Balitbangkes Aceh di Gampong Bada, Aceh Besar sedang tidak beroperasi karena masuk tahap sterilisasi setelah sejumlah stafnya terinfeksi Covid-19.
Selama enam hari terakhir (3-8 Agustus 2020), sudah 1.161 spesimen swab lendir tenggorokan dan lendir hidung para suspek Covid-19 yang diperiksa laboran di Lab Penyakit Infeksi FK Unsyiah.
"Dari jumlah tersebut, 259 sampel di antaranya positif Covid-19," kata seorang dokter yang menjadi sumber Serambinews.com di Lab Penyakit Infeksi FK Unsyiah di Banda Aceh, Minggu (9/8/2020) pagi.
Menurutnya, Sabtu (8/8/2020) kemarin, tambahan kasus positif Covid-19 yang diperoleh hasilnya dari Lab Unsyiah tercatat 86 sampel.
• Pascadosennya Positif Covid, Dekan FMIPA Hentikan Aktivitas Lab dan Instruksikan Semua Dosen WFH
• Ombudsman Sesalkan Sampel Tes Swab di Aceh Dikirim ke Jakarta
• Satu Lagi Dosen Unsyiah Positif Covid-19
Sumber Serambinews.com yang ditanyai tentang asal spesimen itu merincikan, 12 sampel berasal dari RS Meuraxa, 26 dari RSUZA, dan 26 dari Dinkes Aceh Besar.
Kemudian, empat sampel dari RSUD Yulidin Away, Tapaktuan, Aceh Selatan, dua dari RS Aceh Singkil, dan dua lagi dari lingkungan Unsyiah sendiri.
Berikutnya, masing-masing satu spesimen dari Dinkes Banda Aceh, RS Bhayangkara Banda Aceh, dan RS Kesrem TNI AD Lhokseumawe.
Selain itu, tiga spesimen berasal dari RSUD Tgk Chik Ditiro Sigli, Pidie, dan salah satu pemilik spesimen dilaporkan sudah meninggal dunia setelah diswab.
Di antara 86 spesimen yang terkonfirmasi positif Covid-19 itu, delapan swab dilakukan pemiliknya atas keinginan sendiri (mandiri), bukan atas kiriman rumah sakit tertentu.
• Jelang Liga 1, Pemain Persiraja Asal Brazil Vanderlei Fransisco belum Pasti Kembali ke Banda Aceh
• Bukan Cuma Fetish Bungkus Jarik, Ini 10 Macam Hubungan Seks Abnormal Menurut Ahli
• Citilink tak Layani Penerbangan ke Bandara Malikussaleh dan KNO Hingga 30 Agustus
Rektor Unsyiah, Prof Dr Ir Samsul Rizal MEng yang ditanyai terpisah tentang hasil swab Lab Penyakit Infeksi Unsyiah itu mengakui kebenarannya.
"Ya benar, angka-angka yang sama juga rutin disampaikan ke saya. Trennya memang terlihat ada peningkatan kasus hampir setiap hari," kata Prof Samsul.
Seperti biasa, lanjut Rektor Unsyiah, hasil swab yang bersifat rahasia itu sudah disampaikan kepada Kepala Dinas Kesehatan Aceh.
Sementara itu, pada hari yang sama, Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Aceh melaporkan ke gugus tugas di pusat bahwa kemarin hanya dua kasus Covid-19 bertambah dari Aceh.
Hal itu terungkap dari paparan Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) Pemerintah Aceh, Saifullah Abdulgani (SAG) saat merilis prevalensi kasus Covid-19 di Aceh, berdasarkan laporan Gugus Tugas Covid-19 kabupaten/kota, per tanggal 8 Agustus 2020, pukul 19.00 WIB.
• 7 Tahun Cabuli Anak Kandungnya, Aksi Bejat Ayah ini Terbongkar saat Tantenya Juga Nyaris Jadi Korban
• 4 Ramalan Mengejutkan Stephen Hawking Tentang Masa Depan: Wabah Mengerikan hingga Kontak Alien
• VIDEO - Seorang Pria Meninggal Usai Laksanakan Shalat Zuhur di Masjid Raya Baiturrahman Banda Aceh
Kasus baru Covid-19 yang ia laporkan kemarin hanya dua orang, masing-masing satu orang warga Kabupaten Nagan Raya dan warga Aceh Tamiang. Sedangkan satu orang lagi dilaporkan meninggal dunia.
Mengutip laporan Koordinator Pelayanan Tim PIE Covid-19 RSUZA, dr Novina Rahmawati, pasien yang meninggal itu laki-laki umur 69 tahun, warga Nagan Raya yang dirawat di RSUZA Banda Aceh sejak 23 Juli 2020.
"Almarhum meninggal di RICU-RSUZA, Sabu (8/9/2020) sekira pukul 03.30 WIB," kata Saifullah Abdulgani kepada Serambinews.com, Minggu (9/8/2020).
Ia juga melaporkan, jumlah kasus Covid-19 di Aceh secara akumulatif kemarin mencapai 547 orang, yakni 378 orang dalam penanganan tim medis di rumah sakit rujukan, 148 orang sudah sembuh, dan 21 orang meninggal.
Menyadari makin melonjak terus jumlah pasien maupun yang meninggal akibat Covid-19 di Aceh, Rektor Unsyiah bersaran, pemerintah provinsi dan kabupaten/kota di Aceh harus segera memikirkan strategi baru yang lebih efektif untuk memutus rantai penularan ini yang kebanyakan kasusnya sudah merupakan transmisi lokal.
• Ternyata Begini Kondisi Negara Kita Sekarang, Isi Tausiah Farid Wajdi di Masjid Ulee Kareng
• Pansus DPRK Simeule Minta Galian C tak Berizin Distop dan Urus Izin, Yang Sudah Berizin Lanjutkan
• Dokter Bukhari Imbau Masyarakat Aceh Tenggara jangan Takut Berobat ke RSU Sahudin Kutacane
"Jangan sampai pada titik tertentu nanti kita semua kewalahan atau tak mampu lagi menangani booming pasien Covid di tengah terbatasnya jumlah tenaga medis dan tempat tidur untuk pasien Covid-19 di sejumlah rumah sakit di Aceh," ujar Prof Samsul.
Ia ingatkan, semakin banyak dokter spesialis, dokter umum, perawat, dan laboran yang positif Covid di Aceh.
Bahkan tak kurang 39 dari 392 orang mahasiswa Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) di Unsyiah kini terinfeksi Covid-19.
"Jangan sampai tenaga medis kita tak dapat menjalankan tugasnya membantu pasien Covid-19, karena mereka sendiri ramai yang terpapar justru di tempat mereka belajar dan mengabdi," pungkas Prof Samsul Rizal.(*)